keanekaragaman - Keanekaragaman Karyawan pada Perusahaan

Keanekaragaman Karyawan pada Perusahaan

weefer – Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki masyarakat dengan keanekaragaman ras, suku, dan agama. Bahkan tercatat  ada 1340 suku bangsa menurut sensus BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010. Maka, peluang keanekaragaman suku yang terjadi pada sebuah perusahaan pun sangat besar. Sehingga, peluang terbentuknya kubu antar karyawan pun akan turut serta dengan keanekaragaman tersebut. Belum lagi, jika di sebuah perusahaan tersebut terdapat karyawan yang berbeda kebangsaan. Bagaimana cara menyatukan perbedaan tersebut?

Pada hakikatnya, manusia memiliki hak yang sama dalam mendapatkan perlakuan dari manusia lainnya. Namun, jika di dalam suatu perusahaan dimana karyawannya terbagi menjadi beberapa kubu karena mengutamakan persamaan ras, suku, atau pola pikir, maka tingkat kenyamanan lingkungan kerja akan menurun. Belum lagi ada karyawan yang tidak memiliki kubu lantas merasa tertekan dengan lingkungan kerja seperti itu.

Padahal sebenarnya, keberagaman ras, suku, maupun agama di dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat baik dalam meningkatkan kualitas bisnis. Penelitian di US membuktikan bahwa dengan mempekerjakan karyawan dari berbagai ras, suku, dan agama akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Karena, dengan cara pandang dan pola pikir yang berbeda-beda cenderung akan menciptakan suasana edukasi yang baik antar karyawan. Mereka akan saling bertukar pikiran, menjadi lebih kritis, dan mengembangkan ide-ide menjadi lebih baik.

Namun keberagaman pun tak menutupi kemungkinan adanya cekcok antar karyawan seperti yang dituliskan di atas. Terkadang, jika timbul suatu masalah sebab ketidaksepakatan, karyawan bisa menjadi tidak objektif dalam menyikapi suatu masalah. Tak pelak kadang disebabkan karena masalah pribadi lantas karyawan lain yang tak ada sangkut paut namun merasa satu ras, satu suku, atau satu agama melibatkan diri sehingga terbentuknya kubu-kubu tertentu yang tidak diinginkan. Jika sudah begini, maka keberagaman yang dianggap mendatangkan keuntungan pun malah menjadi sebaliknya. Karyawan yang tidak terlibat bisa menjadi merasa tak nyaman dan terganggu dengan suasana tersebut, sehingga dapat menurunkan kinerja. 

Kalau sudah begini, pemimpin harus mengambil langkah yang bijaksana demi membangun komunikasi yang baik antar karyawan. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendekatkan hubungan antar karyawan. Misalnya, melakukan perjalanan, outbound, gathering, dll untuk melatih kekompakan karyawan. Dengan begini, tak hanya hubungan baik yang akan terjalin walaupun berbeda ras, suku, dan agama. Namun, juga dapat membangun kerja sama, meningkatkan kinerja, serta meningkatkan kualitas kerja mereka.

Singkatnya, keanekaragaman yang terjadi pada lingkungan kerja akan menghasilkan banyak hal positif jika hal tersebut dijaga dan dikelola dengan baik pula. Di zaman millennial seperti sekarang ini, keberagaman karyawan tidak dapat dihindari, karena tentunya sebuah perusahaan tidak akan hanya mempertimbangkan ras, suku, maupun agama tertentu saja dalam merekrut anggota baru. Seorang pemimpin yang ingin meningkatkan bisnisnya pasti akan mengukur kemampuan calon karyawan dan mengesampingkan terbentuknya keberagaman pada lingkungan kerja nantinya.

Membangun Teamwork

Master Admin

Categories:

General

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts