Liabilitas: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengelola Liabilitas!

Liabilitas adalah salah satu bagian penting untuk keberlangsungan perusahaan, namun tidak sedikit dari pengusaha yang tidak memahami apa itu liabilitas. 

Liabilitas adalah istilah umum dalam dunia bisnis, untuk itu artikel ini akan membahas lebih jauh tentang apa itu liabilitas.

Pengertian Liabilitas

Dikutip dari Gramedia.com, liabilitas merupakan suatu kewajiban yang harus dibayar oleh sebuah perusahaan pada pihak yang bersangkutan dengan cara mengeluarkan sejumlah dana atau sumber daya ekonomi perusahaan tersebut.

Umumnya, perusahaan akan mengambil liabilitas guna mendukung segala kegiatan operasional yang ada di dalam bisnisnya. Dengan begitu, perluasan serta perkembangan suatu perusahaan bisa dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Liabilitas adalah suatu kewajiban yang dihitung sama dengan nilai uang dan wajib dibayar oleh perusahaan kepada pihak yang bersangkutan. 

Jenis Liability 

Secara umum liability akan muncul pada neraca laporan keuangan di akhir periode. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kondisi keuangan perusahaan pada periode tersebut.

Letak dari liabilitas pada laporan keuangan, biasanya ada di lajur sebelah kanan bersama dengan ekuitas. Di mana pencatatan dari liabilitas ini berada pada urutan yang sudah ditentukan.

Berikut ini adalah dua jenis liability yang perlu Anda pahami dalam laporan keuangan sebuah perusahaan.

  1. Long Term Liability

Jenis yang pertama ialah yang sifatnya jangka panjang. Artinya, jangka waktu pembayaran kewajiban diperkirakan akan berlangsung hingga lebih dari setahun.

Contoh liabilitas jangka panjang ini misalnya adalah hutang dalam bentuk hipotik, utang obligasi maupun pinjaman dana tunai.

  1. Short Term Liability

Jenis yang kedua adalah yang bersifat jangka pendek. Seringkali liabilitas jenis ini disebut dengan istilah liabilitas lancar.

Hal ini dapat diartikan sebagai sebuah kewajiban yang harapannya dapat diselesaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Berikut ini beberapa contoh dari jenis liabilitas lancar ini:

  1. Utang atau kewajiban pajak penjualan. Ini adalah akumulasi pajak penjualan yang di dapat dari konsumen dan ditahan hingga saat jatuh tempo sebelum dibayarkan ke perpajakan.
  2. Utang atau kewajiban pajak penghasilan. Sebagian perusahaan memberlakukan pemotongan gaji sebagai pajak penghasilan. Di mana potongan tersebut akan dikumpulkan dan disimpan hingga saatnya disetorkan ke perpajakan negara.
  3. Utang hipotek dan pinjaman dana. Jika sebelumnya kedua utang tersebut masuk dalam contoh liabilitas jangka panjang, kini hadir juga sebagai contoh jenis jangka pendek.

Ini terjadi jika pembayaran dilakukan secara cicilan per bulan. Dengan begitu pembayarannya di bawah 12 bulan jadi bisa dikategorikan sebagai liabilitas jangka pendek.

Selain dari dua jenis liabilitas di atas, sebenarnya masih ada modal. Modal adalah dapat dikategorikan sebagai jenis dari liability, dikarenakan berasal dari selisih aset juga utang yang dimiliki.

Baca juga: Fraud Triangle: Mendeteksi Praktik Kecurangan dalam Keuangan Bisnis

Karakteristik liabilitas 

Adapun beberapa karakteristik dari liabilitas adalah sebagai berikut:

Semua pinjaman yang dipakai untuk meningkatkan pendapatan pribadi atau perusahaan, baik itu dari bank, perorangan, atau yang lainnya harus dibayar saat itu juga ketika sudah jatuh tempo.

Segala macam bentuk kewajiban yang harus dibayarkan pada pihak lain, entah itu pertukaran aset, transfer uang tunai, pemberian layanan atau jasa, dan kegiatan lain yang memberikan manfaat ekonomi pada periode yang sudah ditentukan sesuai dengan kesepakatan atau waktu peristiwa bisnis tertentu.

Kejadian bisnis atau transaksi yang sudah terlaksana serta mengharuskan entitas. Sebuah bentuk tanggung jawab entitas kepada pihak lain, baik itu yang meninggalkan suatu kebijakan atau yang tidak menghindari upaya penyelesaian.

Cara Menganalisis Liabilitas Perusahaan

Salah satu fungsi liabilitas adalah membantu untuk menganalisis laporan keuangan dan menyimpulkan kondisi perusahaan di akhir tahun pelaporan.

Apabila liabilitas lebih besar daripada ekuitas, maka artinya sebagian besar aset perusahaan terbayar dengan hak milik eksternal. Kondisi seperti ini tentunya tidak sehat untuk perusahaan.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi rasio liabilitas – aset tidak seimbang, analisis liabilitas adalah sesuatu yang perlu Anda lakukan, berikut ini komponennya.

Bagaimana Cara Mengelola Utang Perusahaan?

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan agar mampu mengelola utang perusahaan dengan baik.

  1. Membuat Rencana yang Matang Sebelum Berutang
  2. Sesuaikan dengan Kebutuhan
  3. Fokus pada Tujuan Utang
  4. Perhitungkan Risiko
  5. Membayar Tepat Waktu
  6. Hindari Membayar Utang dengan Utang Lain
  7. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Perusahaan
  8. Lakukan Negosiasi dan Kerjasama

Liabilitas adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, terutama bagi perusahaan baru berkembang. Akan tetapi, jika manajemen liabilitasnya tertata rapi, maka Anda tidak perlu khawatir perusahaan akan kolaps karena terlalu banyak liabilitas.

Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa liabilitas merupakan salah satu hal yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya dengan pesat. Pemilik usaha yang bersikeras tidak mengambil liabilitas dapat berpotensi untuk menghambat perkembangan perusahaannya dan menjadi tidak optimal. 

Namun, perlu diingat bahwa liabilitas berbeda dengan beban, dimana liabilitas digunakan untuk mendapatkan aset untuk kebutuhan operasional. Sedangkan beban digunakan untuk suatu hal yang tidak bernilai nyata namun berpotensi memperoleh pendapatan. 

Master Admin

Categories:

Karyawan

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts