Menerima Karyawan Baru

Menerima Karyawan Baru dengan Catatan Kriminal

Pro dan Kontra menerima karyawan baru dengan catatan kriminal

Menerima karyawan baru dengan catatan kriminal sempat menjadi topik hangat yang banyak diperbincangkan di United States. Tercatat sekitar 626.000 orang bebas dari penjara setiap tahunnya. Hal tersebut menyebabkan persentase pengangguran meningkat sebanyak 3,9% seperti yang dilansir pada laman Entrepreneur.

Setelah bebas dari penjara dan kembali pada kehidupan sosial, para mantan narapidana tentunya membutuhkan pekerjaan untuk menjalani kehidupannya. Namun, diskriminasi terhadap mantan narapidana tentunya kerap kali terjadi di banyak negara. Tidak banyak perusahaan yang mau mempekerjakan mantan narapidana.

Apakah karyawan tanpa catatan kriminal lebih baik?

Seperti kisah John, seorang mantan narapidana asal Skotlandia yang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dilansir pada laman BBC. Menurut survei tahun 2006 di kawasan barat laut Inggris, 90% perusahaan khawatir bahwa mantan narapidana dapat membahayakan karyawan lain dan pelanggan mereka. 60% perusahaan, di kawasan yang sama, berpikir bahwa mantan narapidana dapat merusak nama baik perusahaan mereka.

Menerima Karyawan Baru

Padahal, 2 dari 3 pakar HR dan lebih dari 80% manajer mengatakan bahwa karyawan dengan catatan kriminal setara dan bahkan lebih baik dari karyawan yang bersih dari urusan hukum.

Pendapat beberapa pihak tentang karyawan dengan catatan kriminal

Menurut penelitian SHRM dan Charles Koch Institute (CKI), perusahaan akan mempertimbangkan catatan kriminal seperti kriminalitas terkait narkoba, pencurian/perampokan, tindak kekerasan, penggelapan uang, dan kekerasan seksual.

Menurut Johnny C. Taylor, Jr., SHRM-SCP, president dan chief executive officer SHRM, “Catatan kriminal tidak dapat dijadikan acuan untuk mendiskualifikasi seseorang saat proses perekrutan”.

SHRM menemukan bahwa 5% manajer dan 3% HR profesional mengatakan perusahaan mereka aktif merekrut karyawan dengan catatan kriminal. Faktanya, menurut 60% manajer dan 66% HR, karyawan dengan catatan kriminal memiliki perbandingan yang sama dengan karyawan tanpa catatan kriminal. Bahkan, menurut 82% manajer dan 67% HR, karyawan baru dengan catatan kriminal memiliki kemampuan yang setara bahkan lebih tinggi dari karyawan baru tanpa catatan kriminal.

Seharusnya hal ini sudah tidak menjadi suatu permasalahan lagi karena Gedung Putih telah sepakat untuk memberikan keadilan bagi mantan narapidana untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak perusahaan ikut bergabung dalam kesepakatan ini yang disebut dengan Fair Chance Business Pledge. Beberapa perusahaan besar yang ikut bergabung adalah Facebook, Starbucks, dan American Airlines. (Sumber: Monster)

Memang masih banyak perusahaan di banyak negara yang belum bisa mempekerjakan seseorang dengan catatan kriminal. Padahal yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuan calon karyawan. Dengan aplikasi SAP SuccessFactors, anda bisa merekrut kandidat yang tepat dengan fitur Recruiting, memberikan pelatihan yang tepat  demi meningkatkan kemampuan mereka, serta meningkatkan employee experience pada perusahaan anda.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang aplikasi ini dan mendapatkan konsultasi gratis dari tim profesional kami? Klik di sini atau hubungi langsung di sini

Master Admin

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts