4 Komponen Dasar dalam Merancang Strategi Kompensasi

4 Komponen Dasar dalam Merancang Strategi Kompensasi

Jika Anda sedang mencari cara baru untuk menarik dan mempertahankan karyawan Anda sambil tetap stabil secara finansial dalam perekonomian yang bergejolak, maka Anda bisa memilih strategi kompensasi Anda.

Salah satu cara terbaik untuk menarik dan mempertahankan karyawan Anda sambil tetap menjaga kestabilan finansial perusahaan adalah dengan cara memperbaiki strategi kompensasi karyawan Anda. Jelas, pernyataan ini masih tergolong argueable untuk beberapa perusahaan, namun sebuah survei dari Mercer mungkin akan memberi Anda sedikit pencerahan.

Untuk informasi, survei yang bertajuk “Health & Benefit Strategies for 2023” ini dilakukan dalam periode 26 April sampai 13 Mei 2022 kemarin. Ada 708 perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 500 (36%), antara 500-4.999 (46%), dan lebih dari 5.000 (18%) yang menjadi responden dalam survei tentang kompensasi karyawan ini.

kompensasi karyawan di 2024 meningkat
Survei dari Mercer, “Health & Benefit Strategies for 2023: A Survey Report”

Perang dalam hal menarik, memperebutkan dan mempertahankan talenta perusahaan itu benar adanya dan pasti akan selalu terjadi secara terus menerus. Kompetisi semacam ini merupakan masalah nomor satu yang sedang dihadapi sejumlah atau bahkan mayoritas dari responden. Berdasarkan survei, 70% responden berencana melakukan peningkatan kualitas kompensasi karyawan mereka. 

Lebih dalam lagi, responden tersebut menyampaikan kalau mereka fokus untuk meningkatkan kompensasi kepada karyawan yang masuk kedalam kategori “low-wage”, “hourly workers”, dan “entry level. Kemudian, baru disusul dengan pekerja yang “highly skilled”. Bukan tanpa alasan, menurut mereka, 3 kategori pertama tersebut itu benar-benar karyawan yang easy come and easy go tergantung jumlah kompensasinya. Padahal, selisih kompensasi antara perusahaan asal dan calon perusahaan barunya itu cuma sedikit. Jelas, hal ini akan merugikan perusahaan jika terjadi secara berulang-ulang.

Jadi, Kompensasi Itu Apa?

Berkaca dari beberapa insights survei sebelumnya, perusahaan yang memberikan paket kompensasi yang menarik akan lebih mudah untuk menarik dan mempertahankan talenta atau karyawan perusahaan.

Namun, menyusun strategi paket kompensasi yang berkualitas itu bukan hanya tentang gaji pokok. Kompensasi tersebut harus bersifat komprehensif dan bijaksana. Sebelum lanjut, mari mengenal lebih dekat tentang hal ini.

Dua Jenis Kompensasi

Perusahaan yang dapat mengartikulasikan dan mengkomunikasikan paket kompensasi mereka secara singkat dan tepat sejak awal proses rekrutmen kemungkinan besar akan bisa menarik karyawan yang berkualitas. Berikut ini dua jenis kompensasi yang ada:

Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung mengacu pada pembayaran gaji/upah tunai yang diterima karyawan. Ini termasuk gaji pokok karyawan, serta upah bonus dari hari libur atau shift lembur. Hal ini juga dapat mencakup hal seperti bonus untuk karyawan yang mencapai/melebihi target. 

Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung mengacu pada jenis kompensasi lain yang dapat ditawarkan perusahaan selain uang. Cuti berbayar, asuransi kesehatan, saham perusahaan, dan berbagai tunjangan non-moneter lainnya. 

Komponen dalam Menyusun Strategi Kompensasi

1) Gaji Pokok Masih Menjadi yang Pertama

Gaji adalah komponen paling penting dari strategi kompensasi dan merupakan bagian terbesar dari total kompensasi. Ada 3 hal penyusun dalam poini ini dan mereka adalah:

Gaji Pokok: Keadilan dan Transparansi Bisa Menjadi Kuncinya

Menentukan gaji pokok adalah hal yang rumit, namun salah satu cara yang paling aman adalah melakukan riset data terkait gaji minimum, median, dan maksimum untuk jenis pekerjaan tersebut. Proses riset ini membantu Anda dalam menetapkan kisaran gaji untuk setiap peran kerja di perusahaan Anda secara adil dan sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan. 

Memberikan kisaran gaji berdasarkan riset data membantu Anda memastikan kesetaraan gaji di seluruh lapisan karyawan perusahaan Anda. Dengan gaji yang adil dan didukung juga oleh data sebagai dasar menentukan besaran kompensasi, perusahaan Anda kemungkinan besar akan lebih siap dalam mengambil keputusan sulit nantinya, seperti saat harus menyesuaikan gaji sebagai respons terhadap inflasi.

Frekuensi Pembayaran Gaji: Membantu Karyawan yang Membutuhkan Dana Cepat

Setelah menentukan kisaran gaji yang baik, selanjutnya apa? Anda bisa memikirkan hal lain seperti memberikan akses karyawan untuk mengambil gajinya kapanpun, tidak harus menunggu akhir bulan. Sistem ini biasa dikenal dengan Earned Wage Access. Beberapa karyawan Anda pasti ada yang membutuhkan ini supaya mereka lebih merasa aman secara finansial. 

Tidak hanya itu, dalam konteks Indonesia, hal ini juga bisa mencegah karyawan untuk jatuh kedalam siklus lingkaran pinjaman online.

Kenaikan Gaji: Anda Harus Memberikan Penjelasan Jujur Terkait Ini

“Bagaimana dan kapan saya akan memperoleh atau menerima kenaikan gaji?”

Pertanyaan di atas mungkin akan terlontar dari sejumlah karyawan Anda. Berikan penjelasan sebenar-benarnya terkait ini. Anda bisa bilang kalau kenaikan gaji itu terjadi jika ini, ini, ini dan ini. Entah itu berdasarkan berapa lama mereka kerja, promosi, kinerja atau yang lainnya. Jelaskan ke mereka dengan baik dan humanis karena pada akhirnya Anda dan mereka adalah sesama manusia.

2) Gunakan Bonus dan Insentif untuk Meningkatkan Kinerja

Dua hal ini dapat Anda berikan sebagai kompensasi tambahan di luar gaji pokok karyawan. Beberapa contohnya meliputi:

  • Bonus kinerja pribadi
  • Bonus kinerja perusahaan
  • Bonus referral
  • Lembur
  • Saham
  • Komisi

Jika memang tambahan gaji pokok karyawan tidak memungkinkan karena kondisi finansial dan kondisi eksternal global yang kurang baik, Anda tetap bisa memotivasi mereka dengan pilihan di atas. Bonus dan insentif dapat menjadi cara yang bagus untuk membantu mengurangi ketidakpastian finansial bagi karyawan sekaligus memungkinkan pemberi kerja untuk terus bersikap fleksibel dalam merespon pasar yang terus berubah.

3) Berikan Pilihan Tunjangan kepada Karyawan

Setiap karyawan punya prioritas mereka masing-masing terkait kebutuhan mereka. Hal ini juga berlaku terhadap tunjangan pilihan mereka. Kita semua boleh setuju kalau tunjangan kesehatan adalah yang paling prioritas, tapi adakah prioritas lainnya di sini? Perhatikan diagram di bawah ini.

macam-macam kompensasi karyawan
Survei dari AON Singapore, “2022 Asia Pacific Employee Benefit Trends Report”

Sebuah survei dari AON Singapore, yang bertajuk “2022 Asia Pacific Employee Benefit Trends Report”, membahas tunjangan apa saja yang biasanya disediakan oleh perusahaan. Sebagaimana yang kita tahu, ternyata, perusahaan juga menyediakan beberapa opsi tunjangan untuk karyawan di sini. 

Dari sini, Anda bisa melakukan survei ke karyawan Anda sendiri dan menanyakan ke mereka mana 3 tunjangan yang paling penting untuk mereka masing-masing. Hasil dari survei itu nanti bisa Anda diskusikan lagi dengan seluruh pemangku jabatan dan kemudian Anda bisa memberikan tunjangan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan karyawan.

4) Cuti Juga Termasuk Kompensasi

Karyawan yang kelelahan adalah awal mula dari kata resign. Karena itu, kebijakan cuti Anda harus segera diperbaiki atau direvisi untuk mencegah hal ini. Kebijakan ini memainkan peran penting dalam menentukan apakah karyawan Anda merasa cukup diberi kompensasi dan dihargai atas upaya mereka selama ini. Biasanya, kebijakan cuti itu berbentuk seperti:

  • Cuti berbayar dan tidak berbayar
  • Cuti sakit yang dibayar dan tidak dibayar
  • Parental leave
  • Maternity leave
  • Cuti berduka
  • Jatah cuti bulanan
  • Dan lainnya.

Apa pun nanti hasil keputusan kebijakannya, tujuan keseluruhan dari waktu cuti adalah untuk mendukung karyawan dalam mencapai keseimbangan work-life, kesejahteraan, dan efektivitas dalam peran kerja mereka.

Langkah Berikutnya) Upgrade Sistem Kompensasi Karyawan Anda

Masing-masing komponen ini sangat penting untuk mengembangkan sebuah strategi kompensasi karyawan Anda. Setelah Anda berhasil mengembangkan strategi kompensasi yang baik, tantangan berikutnya adalah seputar penerapannya. Dan, di sinilah, sebuah sistem akan membantu Anda dalam menerapkan strategi kompensasi ini.

Sistem manajemen talenta memiliki berbagai fitur untuk mengelola karyawan Anda dan salah satunya adalah fitur pengelolaan kompensasi. Beberapa hal yang bisa dilakukan fitur ini adalah:

  • Membuat rekomendasi gaji karyawan berdasarkan data dan informasi
  • Mengautomasikan dan menyederhanakan planning kompensasi karyawan
  • Sentralisasi sistem manajemen kompensasi 
  • Selaraskan kompensasi dengan strategi bisnis
  • Aktifkan perencanaan kompensasi berbasis data
  • Meningkatkan visibilitas dan transparansi terkait bonus insentif karyawan
  • Dan lainnya.

Jadi, apakah Anda sudah siap untuk melakukan revolusi kepada kebijakan kompensasi karyawan Anda? Atau Anda ingin tahu lebih lanjut terkait semua ini? Apapun pertanyaan Anda seputar manajemen talenta, tim terpercaya kami siap untuk memberikan penjelasannya. Semoga bisa membantu dan terima kasih.

A. Alfan Alif

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts