Akuntan: Tugas, Jenis Profesi, dan Manfaatnya bagi Perusahaan

Akuntan atau seorang accountant termasuk posisi yang penting dalam perusahaan. Seorang akuntan bertugas langsung dengan keuangan perusahaan.

Memang, seseorang yang bekerja sebagai akuntan sangat identik dengan laporan keuangan. Namun jangan salah, tugas seorang accountant tidak hanya membuat laporan keuangan. Lalu, apa saja tugas seorang akuntan dalam perusahaan?

Artikel Weefer kali ini akan mengupas tuntas tentang profesi akuntan, mulai dari pengertian akuntan, tugas, dan kode etik akuntan yang perlu anda ketahui. Mari simak selengkapnya.

Penjelasan Singkat Akuntan

Ilustrasi akuntan perusahaan

Menurut KBBI, akuntan adalah seseorang yang ahli di bidang akuntansi. Ia memiliki kewajiban dan bertugas membuat, menyusun, memperbaiki dan mengawasi administrasi dan tata buku perusahaan maupun organisasi.

Sedangkan, mengutip dari Investopedia, akuntan adalah seorang profesional di bidang finansial yang bertugas mencatat dan mengawasi transaksi dalam perusahaan.

Mereka juga memiliki peran untuk melaporkan dan membuat laporan keuangan dalam periode tertentu. Akuntan bertanggung jawab penuh atas validitas transaksi yang ada dalam laporan tersebut. Sehingga, laporan yang dibuat harus benar adanya dan terperinci.

Seseorang dapat menekuni profesi sebagai akuntan apabila telah menuntaskan pendidikan sarjana jurusan akuntansi, serta telah berhasil lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Tugas Seorang Akuntan

Sebagai profesi yang memegang erat keuangan perusahaan, seorang akuntan memiliki tugas utama yang sangat penting bagi perusahaan. Antara lain ialah:

  • Mencatat transaksi yang masuk dan keluar dalam perusahaan.
  • Melakukan verifikasi laporan keuangan dan total pajak yang telah dihitung staf keuangan.
  • Membukukan transaksi dalam laporan keuangan.
  • Memeriksa risiko kecurangan keuangan dalam perusahaan.
  • Menyusun laporan tentang audit keuangan.
  • Mengevaluasi dan memeriksa anggaran dalam perusahaan.
  • Memberikan konsultasi terkait keuangan berdasarkan data pada laporan keuangan.

Tanggung Jawab dan Jenis Profesi Akuntan

Seorang ahli akuntansi dapat bekerja dalam berbagai macam organisasi. Organisasi ini sendiri dapat berbentuk perusahaan, pemerintahan, maupun Non-Governmental Organization (NGO).

Jenis dan tanggung jawab seorang akuntan, tentunya sangat bergantung dengan jenis organisasi tempatnya bekerja. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Akuntan Perusahaan

Anda mungkin lebih sering menjumpai akuntan perusahaan. Yaitu, seorang akuntan yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dalam perusahaan, umumnya profesi ini lebih dikenal sebagai accountant atau internal accountant.

Tugas utama seorang akuntan perusahaan adalah sebagai berikut:

  • Merencanakan dan membuat anggaran perusahaan
  • Menyusun laporan keuangan untuk pihak di luar dan di dalam perusahaan
  • Mengawasi dan menganalisis laporan keuangan yang sudah ada
  • Membentuk tim investigasi dan penanganan jika terbukti terdapat kecurangan keuangan perusahaan.

Akuntan Publik

Berbeda dengan akuntan perusahaan, seorang akuntan publik bertugas melayani masyarakat umum yang sedang membutuhkan jasa akuntansi.

Seorang akuntan publik dikenal juga sebagai external accountant. Anda dapat menemukan akuntan publik bekerja dalam kantor akuntan publik, misal. Kantor public accounting firm umumnya memiliki layanan sebagai berikut:

a. Jasa akuntansi dan audit

Seorang akuntan publik dapat memberikan jasa audit keuangan dan layanan akuntansi lainnya. Mengingat, laporan keuangan merupakan hal yang sensitif sehingga membutuhkan orang yang ahli di bidang akuntansi untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Orang yang membutuhkan jasa akuntan publik untuk membantu proses audit laporan keuangan umumnya seorang investor atau pihak masyarakat umum yang membutuhkan.

b. Perpajakan

Kantor akuntansi publik dapat memberikan layanan mengenai pajak, baik untuk individu pribadi maupun perusahaan. Untuk itu, seorang akuntan publik tidak jarang juga disebut sebagai external accountant.

Akuntan publik juga dapat menangani perencanaan pajak, dan membantu layanan yang terkait dengan pajak lainnya.

c. Konsultasi

Layanan lain yang dapat diberikan oleh kantor akuntan publik adalah layanan jasa konsultasi finansial dan konsultasi laporan keuangan.

Layanan konsultasi tersebut meliputi rancangan dan penerapan sistem akuntansi organisasi, rancangan anggaran organisasi atau perusahaan, hingga perencanaan gaji karyawan perusahaan.

Akuntan Pajak

Seorang akuntan pajak adalah seseorang yang bekerja di bidang akuntansi perpajakan. Mereka fokus pada pencatatan dan pembukuan pajak.

Seorang akuntan pajak dapat bekerja di kantor akuntan publik atau pun dalam perusahaan. Akuntan pajak bertugas menyiapkan perhitungan pajak, mengisi laporan pajak, hingga membuat laporan pajak organisasi atau individu yang menggunakan jasanya.

Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan dan orang yang ahli di bidang akuntansi, namun bekerja dalam institusi pendidikan. Mereka adalah orang yang bertugas mengajar dan merancang kurikulum di bidang akuntansi.

Selain itu, mereka juga bertugas melakukan penelitian di bidang akuntansi, dan mengajar akuntansi terutama bagi orang yang sedang menempuh pendidikan profesi.

Akuntan Pemerintah

Terakhir, ada akuntan pemerintah atau biasa disebut sebagai government accountant. Mereka bekerja di perusahaan-perusahaan dan lembaga milik pemerintah.

Mereka bertugas mengawasi dan memeriksa keuangan badan milik negara. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab mencatat dan membuat laporan keuangan pemerintah, menyajikan laporan tersebut, dan merancang sistem akuntansi dalam lembaga pemerintahan.

Manfaat Akuntan bagi Organisasi

Seorang akuntan memiliki tanggung jawab dan tugas yang penting dalam perusahaan dan organisasi pemerintahan. Berikut ini manfaat yang dapat diberikan seorang akuntan pada organisasi.

1. Menghemat Waktu

Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan hal yang dapat memakan waktu. Terlebih, proses audit dan pelaporan keuangan yang panjang dan rumit tentu akan menyusahkan tanpa kehadiran orang yang ahli di bidangnya.

Untuk itu, penting bagi sebuah perusahaan dan organisasi untuk memiliki akuntan. Sehingga, tugas mengenai pengelolaan keuangan, pembukuan, pajak, dan laporan keuangan dapat dikerjakan oleh akuntan tersebut.

2. Membantu Mengatasi Permasalahan Akuntansi

Seorang akuntan wajib memastikan setiap pekerjaan yang ia lakukan dikerjakan dengan detail dan rinci. Kesalahan sedikit saja dapat berakibat fatal karena menyangkut keuangan perusahaan.

Kemampuan inilah yang dibutuhkan perusahaan. Terutama dalam tugas akuntan mengawasi dan mengevaluasi keuangan perusahaan. Sehingga, jika terdapat aktivitas keuangan yang janggal dan merugikan perusahaan dapat dengan mudah terdeteksi.

Akuntan juga dapat melakukan investigasi mengenai kecurangan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Agar, kecurangan tersebut dapat diusut tuntas dan tidak merugikan perusahaan lebih jauh.

3. Memberi Solusi Keuangan Bisnis

Seorang akuntan adalah orang yang mengerti dan menguasai kondisi keuangan perusahaan anda. Untuk itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan saran dan solusi yang diberikan seorang akuntan.

Hal tersebut dikarenakan solusi yang diberikan seorang akuntan, merupakan solusi yang berdasarkan data pada laporan keuangan perusahaan. Sehingga, saran yang diberikan lebih objektif dan berharga bagi perkembangan bisnis kedepannya.

4. Menguasai Perpajakan

Pajak merupakan hal yang harus ditangani oleh seseorang yang memang memiliki keahlian dan background pendidikan yang sesuai.

Akuntan yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai pajak dapat membantu perusahaan melakukan penghitungan, dan pelaporan pajak secara efisien. Sehingga, perusahaan dapat terhindar dari pelanggaran pajak yang mungkin saja terjadi di masa depan.

Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan, Jenis, dan Cara Menyusunnya

Kode Etik Akuntan

Seorang akuntan wajib mematuhi kode etik profesi akuntansi yang berlaku di Indonesia. Aturan tersebut berdasarkan standar IFRS (International Financing Reporting Standards). Standar IFRS merupakan standar global yang berlaku di Indonesia.

Kode etik profesi akuntan di Indonesia terdiri dari aturan baku dan standar profesi akuntansi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kode etik akuntan yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Menjunjung tanggung jawab profesi, yaitu selalu mempertimbangkan profesional dan moral dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
  2. Wajib bertindak sebagai bentuk pelayanan publik, dengan menghormati kepercayaan masyarakat umum, dan menunjukkan komitmen profesional yang layak.
  3. Memiliki integritas setinggi mungkin dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik.
  4. Selalu bersikap netral dan menjaga objektivitas, dan terbebas dari kepentingan individu dan kelompok ketika memenuhi kewajiban profesional.
  5. Berkompetensi dan berhati-hati dalam melaksanakan tugas.
  6. Menghormati informasi yang bersifat rahasia ketika menjalankan tugas profesional.
  7. Mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan.

Kemampuan yang Wajib Dimiliki

Menjadi akuntan wajib memiliki kemampuan dan skill yang dibutuhkan dalam profesi tersebut. Antara lain:

#1 Analisis yang Baik

Seorang akuntan wajib memiliki kemampuan analisis yang baik. Kemampuan tersebut penting untuk membaca, meneliti, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan data. Tugas akuntan yang erat dengan keuangan tentu saja membutuhkan skill ini.

#2 Teliti

Ketelitian dapat menjadi faktor penentu apakah seorang akuntan dapat menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak. Bayangkan, jika terdapat kesalahan sedikit saja dalam laporan keuangan perusahaan.

Kesalahan tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan. Ketelitian juga diperlukan ketika seorang akuntan sedang mengevaluasi laporan transaksi perusahaan. Dengan ketelitian, seorang akuntan dapat menemukan tindak kecurangan yang kemungkinan besar merugikan perusahaan.

#3 Memahami Bisnis

Kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki terutama bagi akuntan publik yang menyediakan jasa konsultasi. Karena, untuk memberikan konsultasi dan saran bisnis yang baik, akuntan tersebut harus memahami seluk beluk bisnis.

#4 Berpikir Sistematis

Merancang, menghitung skema keuangan perusahaan hingga membuat laporan keuangan membutuhkan proses yang panjang. Untuk itu, dalam proses pekerjaannya seorang akuntan dituntut untuk mampu berpikir secara sistematis.

Dengan begitu, hasil pekerjaan yang diberikan urut, detail, dan teratur. Sehingga, lebih mudah untuk dianalisa dan menarik kesimpulan dari data yang telah ada.

Kesimpulan

Berikut di atas pembahasan lengkap mengenai seluk beluk profesi akuntan. Mulai dari jenis profesi akuntan, hingga kode etik akuntan yang berlaku di Indonesia.

Semoga informasi tersebut bermanfaat dan dapat menjadi solusi pertanyaan anda.

Mohamad Krisna

Categories:

Karyawan

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts