Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), Rumus HPP, dan Contohnya 2021

Harga Pokok Penjualan atau biasa juga disebut HPP, bagi pebisnis dan orang yang bekerja di bidang akuntansi pasti sudah akrab.

HPP memang istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan, bisnis, dan akuntansi. Tidak heran jika bagi orang awam belum memahami istilah ini. Bahkan, masih banyak yang beranggapan jika HPP adalah harga penjualan. 

Salah satu alasan sebuah perusahaan dapat bertahan adalah harga produk yang ditawarkan, selain itu kualitas dan brand. Untuk itu, penting bagi perusahaan menentukan HPP secara detail dan teliti.

Sehingga, barang atau jasa yang ditawarkan di pasaran tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Lalu, sebenarnya apa itu HPP? Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana rumus HPP?

Apa Itu Harga Pokok Penjualan (HPP)?

Ilustrasi menghitung rumus hpp

Secara sederhana, HPP adalah berbagai biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa.

Sebuah bisnis harus mampu menghitung dan menentukan HPP untuk setiap produk atau jasa yang dijual agar tahu berapa keuntungan yang dihasilkan

Anda akan sering menemukan istilah HPP dalam laporan laba rugi dari setiap biaya produksi dan penjualan sebuah perusahaan. HPP berbeda dengan harga jual, karena HPP adalah total semua biaya yang dikeluarkan langsung oleh perusahaan.

Meskipun terlihat sederhana, kesalahan dalam menghitung HPP dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. 

Umumnya, HPP dihitung berdasarkan biaya bahan baku, ongkos tenaga kerja, dan biaya-biaya overhead.

Komponen dalam Harga Pokok Penjualan

Dalam rumus HPP, terdapat beberapa komponen penting di dalamnya. Komponen tersebut ialah:

Persediaan Awal Barang Dagang

Persediaan awal barang dagangan adalah persediaan barang dagang yang tersedia di awal periode berjalan akuntansi sebuah perusahaan. Komponen ini dapat dilihat dalam neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan.

Persediaan awal adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Karena kekosongan stok dapat mengakibatkan kerugian perusahaan, atau berkurangnya keuntungan/laba perusahaan. 

Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah semua transaksi pembelian barang yang dilakukan perusahaan baik dalam tunai atau kredit. Dan, ditambah dengan biaya angkut pembelian dan dikurangi potongan atau retur.

Komponen ini berfungsi untuk mencatat stok barang perusahaan baik dalam tunai maupun kredit. 

Persediaan Akhir Barang Dagang

Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan stok akhir barang dagang yang ada yang di akhir waktu tertentu atau periode akhir akuntansi perusahaan.

Informasi ini dapat dilihat dalam data penyesuaian di akhir periode akuntansi perusahaan.

Baca Juga: Cara Ampuh Atasi Tumpang Tindih Nota Klaim

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Rumus HPP

Setelah pembahasan mengenai komponen penting dalam Harga Pokok Penjualan, mari kita bahas cara menghitungnya menggunakan rumus HPP lebih lanjut. 

Perhitungan Harga Pokok Penjualan ini digunakan agar perusahaan tahu acuan dalam menentukan harga jual dan keuntungan yang ingin didapatkan perusahaan. Dalam rumus HPP terdapat beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu, yaitu:

Menghitung Pembelian Bersih

Nilai pembelian bersih didapat dari jumlah pembelian kotor dan ongkos angkut pembelian, lalu dikurangi retur pembelian dan potongan.

Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Biaya Angkut) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan bersih merupakan nilai yang didapatkan dari penjualan yang dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan.

Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)

Menghitung Persediaan Barang yang Siap Jual

Perhitungan persediaan barang siap jual bisa didapat dari penjumlahan persediaan awal dan pembelian bersih. 

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

Berdasarkan komponen penting di atas, maka rumus HPP secara sederhana adalah:

Rumus HPP = (Pembelian Bersih + Persediaan Awal) – Persediaan Akhir

Contoh Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Rumus HPP

Agar anda dapat memahami cara menghitung HPP, mari kita simak contohnya berikut ini:

PT Karya Bangsa pada 1 November 2021 memiliki

  • Persediaan barang dagangan awal sebesar Rp. 100 juta
  • Pembelian dengan nilai Rp. 200 juta
  • Biaya angkut pembelian senilai Rp. 10 juta
  • Retur pembelian sebesar Rp. 20 juta
  • Potongan pembelian senilai Rp. 10 juta
  • Persediaan akhir barang dagang sebesar Rp. 50 juta

Maka, hitungan Harga Pokok Penjualan berdasarkan rumus HPP adalah

Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Biaya Angkut) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

Pembelian bersih = (200.000.000 + 10.000.000) – (20.000.000 + 10.000.000)

Pembelian bersih = 210.000.000 – 30.000.000

Pembelian Bersih = 180.000.000

Rumus HPP = (Pembelian Bersih + Persediaan Awal) – Persediaan Akhir

Harga Pokok Penjualan = (180.000.000 + 100.000.000) – 50.000.000

Harga Pokok Penjualan = 230.000.000

Manfaat Menghitung HPP

Menghitung HPP biasanya dilakukan agar perusahaan atau bisnis mengetahui besaran biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan saat akan memproduksi barang dan jasa. HPP ini merupakan komponen penting dalam laporan laba rugi perusahaan. 

Selain untuk menghitung laba rugi perusahaan, HPP juga digunakan sebagai komponen yang membantu menentukan biaya produksi sesungguhnya suatu barang atau jasa. 

Menentukan HPP juga meningkatkan daya saing dengan kompetitor. Karena, jika anda tahu HPP bisnis anda, maka anda tahu apakah harga jual barang atau jasa anda sesuai dengan pasar atau tidak. Dan yang tidak kalah penting, HPP juga digunakan untuk menentukan berapa besaran harga jual barang. 

Perhitungan HPP juga dapat membantu peran pengawasan dan evaluasi terhadap keuangan perusahaan. Karena laporan HPP disajikan dengan jelas dan rinci sehingga mudah untuk diperbaiki jika ada kesalahan.

HPP juga bisa menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan. Mulai dari harga beli bahan baku, kualitas, hingga menentukan harga penjualan.

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menghitung Rumus HPP

Menghitung Harga Pokok Penjualan harus dilakukan dengan teliti karena hal ini mempengaruhi harga jual barang atau jual di pasaran nanti. 

Jika terjadi kesalahan dan barang yang dijual lebih murah, maka perusahaan bisa saja tidak mendapat untung dan bahkan mengalami kerugian. Jika barang yang dijual di pasaran terlalu mahal, maka bisa saja menghambat penjualan dan keuntungan perusahaan.

Maka dari itu, HPP harus dihitung dengan teliti dan akurat.

Menghitung dan menentukan HPP juga harus beserta data yang lengkap dan akurat. Mengingat selisih angka sedikit saja pada HPP dapat mempengaruhi pengambilan harga jual. Yang mana dapat berpengaruh terhadap harga dan persaingan pasar secara keseluruhan.

Kesimpulan Pembahasan Harga Pokok Penjualan

Perhitungan HPP sangat penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis.

Karena tiap detail perhitungan HPP harus dilakukan berdasarkan rumus HPP dengan detail dan teliti. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak merugi karena kesalahan hitung Harga Pokok Penjualan produk atau jasa mereka. 

Data yang digunakan dalam perhitungan HPP dan laporan laba rugi juga harus dibuat sebenar-benarnya sehingga tidak merugikan perusahaan.

Mohamad Krisna

Categories:

Karyawan

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts