15 Skill yang Penting Jika Ingin Bekerja di Human Resource

15 Skill yang Penting Jika Ingin Bekerja di Human Resource

Share on:

Ingin bekerja di divisi Human Resource (HR) tapi masih bingung skill apa yang harus dimiliki? Atau masih memikirkan apakah jurusan mu tepat untuk bidang ini?

Bekerja di divisi Human Resource memang menjadi impian bagi sebagian orang. Divisi ini tentunya menuntut anggotanya untuk terus berinteraksi oleh semua karyawan di perusahaan dan memastikan segalanya berjalan dengan baik.

Bagi kamu yang menyukai manajemen sumber daya manusia, bekerja di divisi human resource memang bidang yang tepat. Namun, kamu juga harus mengetahui apakah kamu telah memiliki skill yang cukup dan sesuai dengan bidang tersebut.

Bekerja di Human Resource

Apa saja skill yang harus dimiliki jika kamu ingin bekerja di divisi Human Resource?

Butuh kamu ketahui, bekerja di divisi Human Resource juga bukan merupakan hal yang mudah. Kamu harus memiliki skill penting yang mungkin tidak kamu tekuni di bangku pendidikan. Jadi, walaupun kamu telah memiliki jenjang pendidikan yang sesuai dengan persyaratan perekrutan, kamu tetap harus melatih beberapa skill berikut.

1. Komunikasi

Komunikasi

Komunikasi merupakan skill yang paling penting untuk dimiliki oleh semua orang dari berbagai bidang. Dengan skill komunikasi yang baik dapat menjalin hubungan baik pula dengan orang dari berbagai kalangan.

Jika kamu ingin bekerja di divisi Human Resource tentu saja kamu harus memiliki skill ini. Sebagai anggota dari divisi Human Resource, kamu tentu saja harus mampu berkomunikasi dengan baik terhadap sesama anggota divisi dan anggota dari divisi lain.

2. Multitasking

multitasking

Anggota divisi Human Source sangat membutuhkan skill yang satu ini. Kamu harus mampu melakukan beberapa pekerjaan di waktu yang bersamaan. Misalnya, sebuah divisi membutuhkan karyawan baru, sementara anggota pada divisi lain mengajukan pemberhentian kerja. Sebagai seorang anggota divisi HR, kamu harus mampu mengambil tindakan pada beberapa kasus yang penyelesaiannya saling bertolak belakang.

3. Manajemen Kinerja

manejemen kerja

Sebagai seorang anggota divisi HR, kamu juga harus memastikan bahwa karyawan lain bekerja dengan baik dan memenuhi harapan perusahaan. Tidak hanya itu, HR juga harus memastikan hal sebaliknya, yaitu bagaimana perusahaan juga dapat memenuhi ekspektasi karyawan.

Setiap karyawan perlu mendapatkan pelatihan untuk memenuhi harapan perusahaan. Sebaliknya, perusahaan perlu menciptakan lingkungan yang baik bagi karyawan agar mereka merasa nyaman saat bekerja.

Nah, sebagai HR, kamu harus mampu mengatur dengan baik agar kedua belah pihak saling memenuhi ekspektasi masing-masing.

4. Rekrutmen

rekrutmen karyawan

Tahukah kamu bahwa proses rekrutmen karyawan bukanlah hal yang mudah? Seorang HR harus memastikan bahwa karyawan yang direkrut akan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat pula memenuhi ekspektasi perusahaan. Sementara, mendapatkan karyawan dengan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tidaklah mudah.

Belum lagi, proses rekrutmen merupakan proses yang panjang. Mulai dari memastikan bahwa divisi yang mengajukan benar-benar membutuhkan karyawan tersebut, membuka lowongan pekerjaan, memilih dan memilah data pelamar, melakukan panggilan interview, dan masih banyak lagi.

Biasanya, dalam hal ini kemampuan pada bidang psikologi juga dibutuhkan untuk mengetahui karakter calon karyawan pada saat interview berlangsung.

5. Pemecahan Masalah

pemecahan masalah

Seorang anggota divisi Human Resource harus mampu memecahkan segala masalah yang terjadi di lingkungan kerja. Misalnya, seorang anggota pada suatu divisi merasa tidak nyaman dengan anggota divisi lain, maka seorang HR harus mampu menemukan pokok permasalahan dan menyelesaikan masalah tersebut.

Tidak hanya itu, masalah internal dalam satu divisi ataupun masalah seorang karyawan dengan kebijakan perusahaan juga merupakan tugas seorang HR untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, seorang anggota HR harus mampu bersikap netral dan tidak berpihak agar dapat memecahkan masalah dengan sikap yang bijaksana.

6. Kemampuan Mengorganisasi

kemampuan mengorganisasi

Seorang HR haruslah dilengkapi dengan kemampuan mengorganisasi yang baik dalam segala hal. Salah satunya, divisi HR harus menyimpan segala dokumen perusahaan. Misalnya saja dalam perekrutan karyawan baru, file dari pelamar saja bisa mencapai ribuan. Kemudian, divisi HR juga harus mampu mengatur segala jadwal seperti jadwal panggilan interview, jadwal meeting antar divisi, jadwal kegiatan perusahaan, jadwal pertemuan dengan customer, dan masih banyak lagi. Dengan kemampuan mengorganisasi, segala hal di perusahaan tidak akan tumpang tindih dan tersusun dengan baik.

7. Pemecahan Masalah

Keahlian dalam pemecahan masalah menjadi keterampilan yang esensial bagi seorang profesional Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan tugasnya.

Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh karyawan, seperti ketidaknyamanan dalam posisi atau divisi, serta evaluasi kinerja yang dianggap kurang oleh atasan, memerlukan penemuan solusi yang optimal.

Tidak semua individu dapat beradaptasi atau bekerja harmonis dengan rekan kerja di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Oleh karena itu, tanggung jawab dari divisi SDM adalah melakukan seleksi dan penempatan karyawan pada posisi dan divisi yang paling sesuai dengan mereka, sehingga potensi dan kinerja terbaik dapat diperoleh.

Kondisi lingkungan sekitar memiliki dampak signifikan terhadap kinerja seseorang, terutama dalam konteks pekerjaan berkelompok.

Apabila seorang karyawan merasa tidak nyaman di dalam tim, misalnya karena adanya hierarki yang tidak sehat atau persaingan yang tidak seimbang, maka kemampuan kerja mereka akan terhambat.

Dalam situasi tersebut, peran seorang profesional SDM tentu akan berusaha mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

8. Manajemen Perubahan

Perubahan yang terus menerus terjadi dalam dunia dan masyarakat memiliki dampak signifikan pada perusahaan dan anggotanya.

Bekerja di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) mengharuskan seseorang untuk dapat mengatasi perubahan tersebut dan menerapkan strategi yang paling sesuai bagi karyawan.

Contohnya, ketika terjadi perubahan mayoritas usia di suatu divisi, di mana sebelumnya mayoritas karyawan berusia senior, namun kemudian banyak karyawan baru yang berusia lebih muda.

Dalam situasi ini, staf SDM perlu berusaha untuk mengelola perubahan tersebut agar tidak memberikan dampak negatif pada kinerja keseluruhan karyawan.

9. Empati

Menurut informasi dari Indeed, kemampuan empati juga menjadi keterampilan yang perlu dimiliki untuk bekerja di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam lingkungan kerja ini, kamu akan dihadapkan pada berbagai keluhan terkait beban kerja, gaji, dan konflik antar karyawan.

Dengan memiliki kemampuan empati, kamu dapat lebih baik memahami alasan di balik keluhan seseorang sebelum mengambil keputusan.

Mungkin saja seorang karyawan mengeluh karena hanya membutuhkan seseorang yang mendengarkan atau mencari bantuan.

Apapun motivasi di balik keluhan tersebut, seorang profesional SDM harus mampu memahami konteks, perasaan, dan perspektif karyawan ketika hendak membuat keputusan.

10. Keahlian Menggunakan Teknologi

Keahlian dan pemahaman dalam menggunakan teknologi juga merupakan aspek yang sangat vital bagi individu yang bekerja di sektor Sumber Daya Manusia (SDM).

Meskipun tidak diharapkan untuk menjadi ahli, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai mengenai teknologi memungkinkan seseorang untuk bekerja dengan efektif dan efisien.

Terutama, memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam menggunakan berbagai alat atau perangkat lunak SDM dapat menjadi kunci keberhasilan dalam posisi ini.

Kemampuan menggunakan teknologi juga menjadi sangat penting, terutama jika perusahaan menerapkan kebijakan kerja dari rumah (WFH) atau remote.

11. Tegas

Kemampuan untuk bersikap tegas merupakan keterampilan yang esensial bagi seorang anggota tim Sumber Daya Manusia (SDM).

Oleh karena itu, seorang staf SDM tidak boleh menunjukkan kelemahan, karena mereka memiliki tanggung jawab dalam mengambil keputusan terkait perekrutan dan pemutusan hubungan kerja karyawan.

Penting bagi mereka untuk selalu ingat bahwa perusahaan berhak memiliki individu terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bidangnya.

Namun, di sisi lain, staf HR juga harus memastikan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.

Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan data sensitif perusahaan, termasuk informasi pribadi seluruh karyawan dan rincian kenaikan gaji, yang tidak boleh diakses oleh pihak yang tidak berhak.

12. Mampu Berpikir Strategis

Akhirnya, skill berpikir strategis menjadi hal yang krusial bagi staf Sumber Daya Manusia (SDM) guna mendukung kelangsungan perusahaan.

Penting bagi tim SDM untuk memiliki pemahaman tentang bagaimana perusahaan dapat meraih keunggulan dari pesaing melalui investasi dalam sumber daya manusia.

Seorang profesional SDM harus memiliki pengetahuan mendalam mengenai kebutuhan strategis perusahaan, baik di seluruh departemen maupun di berbagai tingkatan organisasi, terutama dalam konteks rekrutmen.

Dengan demikian, individu yang bekerja di bidang SDM harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dan mempertahankan individu yang sesuai dengan kebutuhan strategis perusahaan tersebut.

13. Menggunakan Software Payroll

Manajemen gaji, atau yang dikenal sebagai Payroll, merupakan salah satu aspek krusial dalam Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Imajinasikanlah, setiap mendekati jadwal penggajian, tim SDM harus melakukan perhitungan absensi untuk setiap karyawan serta komponen gaji lainnya, termasuk pajak penghasilan dan iuran seperti BPJS.

Selain itu, tim SDM juga harus menangani pengembalian biaya pengeluaran karyawan yang memerlukan penggantian. Begitu pula ketika ada karyawan yang mengalami peningkatan gaji.

Menjamin bahwa setiap karyawan menerima gajinya sesuai dengan proporsinya adalah tugas yang sangat penting bagi tim SDM.

Tidak mengherankan jika menghitung gaji karyawan dianggap sebagai tugas yang rumit oleh Divisi SDM.

Namun, saat ini, ada opsi untuk menjalankan proses penggajian secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan perhitungan. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah melalui penggunaan aplikasi HRIS seperti Haermes.

Fitur Payroll Haermes dapat menyederhanakan dan mempercepat proses penggajian karena terintegrasi dengan sistem, memungkinkan perhitungan komponen gaji setiap karyawan dengan akurat.

14. Kedisiplinan Karyawan

Tugas pokok Human Resources Development (HRD) adalah mengumpulkan dan mengevaluasi kinerja karyawan dengan tujuan mengidentifikasi karyawan yang sedang mengalami penurunan produktivitas.

Langkah ini dilakukan untuk merancang strategi pemulihan yang melibatkan tindakan disiplin, seperti memberikan teguran, guna memotivasi karyawan kembali. Namun, pendekatan ini perlu dilakukan dengan cermat, karena tindakan disipliner dapat memberikan dorongan positif bagi perkembangan karyawan.

Sebagai contoh, jika ada karyawan yang sering terlambat dan mengganggu kerja tim, langkah pertama adalah mencari tahu penyebab keterlambatan tersebut melalui konseling. Melalui sesi konseling, tim HRD dapat membantu karyawan untuk datang tepat waktu, memberikan kesempatan untuk perbaikan, dan menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran bagi kemajuan mereka.

15. Pengawasan Kinerja Karyawan

Tugas Human Resource Development (HRD) adalah memastikan bahwa karyawan dapat bekerja secara efektif dan merasa nyaman di lingkungan kerja. Cara mencapai tujuan ini dapat dilakukan melalui manajemen kinerja.

Sebuah perusahaan dianggap memiliki manajemen kinerja yang efektif jika mampu menetapkan tujuan yang jelas bagi karyawan dan dapat menerima umpan balik secara terbuka. Proses manajemen kinerja melibatkan peninjauan terhadap kinerja karyawan, yang dilakukan oleh manajer atau supervisor mereka.

Selain itu, beberapa perusahaan juga menerapkan evaluasi kinerja melalui metode 360 derajat. Dengan pendekatan ini, karyawan dapat memberikan dan menerima umpan balik dari atasan, bawahan, dan rekan kerja dari berbagai divisi. Hasil umpan balik tersebut kemudian menjadi dasar untuk merencanakan pengembangan karir karyawan di masa depan.

Selain dari hasil tinjauan kinerja, tim HR juga dapat memfasilitasi program pengembangan bagi karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka secara independen.

Seiring berkembangnya teknologi, kamu tidak perlu lagi khawatir akan kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai HR. Dengan diciptakannya software HRIS, segala pekerjaan HR dapat dikelola pada satu tempat saja. Salah satu software HRIS yang dapat membantu dalam meringankan tugas seorang HR adalah Haermes. Haermes adalah software HRIS tipe operational yang dapat membantu HR dalam mengelola seluruh data terkait karyawan seperti data personal karyawan dan data kehadiran. Haermes juga dapat membantu dalam merencanakan proses rekrutmen karyawan. Dibantu dengan SAP SuccessFactors, software HRIS tipe strategic, yang dapat membantu dalam proses training, recruiting, dan development.
Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan kesulitan jika bergabung pada divisi HR. Software HRIS akan membantu dalam mempermudah segala pekerjaan mu.

Share on:

Author

Master Admin

Categories: (1)

HR (Human Resource)
To the top
email-subscribe

Subscribe untuk mendapatkan Tips Terkini untuk Keberhasilan Transformasi Digital Anda!