take home pay adalah

Take Home Pay Adalah: Definisi dan Cara Menghitungnya

Share on:

Take home pay adalah istilah yang penting untuk dipahami, terutama bagi Anda yang sudah bekerja atau sedang merencanakan karir. Banyak yang mengira take home pay sama dengan gaji pokok, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar. 

Mengetahui secara jelas apa itu take home pay dan bagaimana cara menghitungnya akan membantu mengelola penggajian secara lebih cermat. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisinya secara lengkap, komponen penyusunnya, hingga contoh & cara  perhitungannya. Simak hingga akhir ya!

Apa itu Take Home Pay atau THP?

Apa itu Take Home Pay atau THP

Take home pay adalah jumlah gaji bersih yang diterima karyawan setelah dipotong berbagai kewajiban, seperti pajak penghasilan (PPh 21), iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta potongan internal perusahaan lainnya (misalnya cicilan koperasi atau potongan absen). Ini merupakan uang yang benar-benar masuk ke rekening karyawan setiap bulannya, dan menjadi dasar pengelolaan keuangan pribadi.

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 ayat (30), pengupahan yang diterima pekerja terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tetap. Namun dalam praktiknya, take home pay mencerminkan total penghasilan setelah dikurangi seluruh potongan wajib. Maka, gaji pokok + tunjangan tetap + tunjangan tidak tetap – potongan = take home pay.

Sementara itu, penelitian dari Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Brawijaya (JISH UB, 2021) menyatakan bahwa transparansi perhitungan take home pay berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dan tingkat retensi. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa karyawan yang mengetahui dengan jelas detail komponen take home pay lebih cenderung memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

Dalam praktik sesungguhnya, take home pay bukan hanya soal nominal akhir, tetapi juga bentuk komunikasi dan kepercayaan antara perusahaan dan karyawan. Karena itu, banyak perusahaan mulai menerapkan sistem penggajian digital dan transparan agar perhitungan take home pay bisa diakses dengan jelas oleh karyawan.

Mengenali Perbedaan Take Home Pay dan Gaji Kotor

Mengenali Perbedaan Take Home Pay dan Gaji Kotor

Meski sering dianggap sama, gaji pokok dan take home pay adalah dua komponen penghasilan yang sangat berbeda. Memahami perbedaannya penting bagi Anda sebagai agar tidak keliru dalam menyusun kompensasi kerja. 

1. Apa itu gaji pokok?

Gaji pokok adalah upah dasar yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaannya. Besaran gaji pokok biasanya ditetapkan di awal perjanjian kerja dan menjadi patokan untuk perhitungan berbagai tunjangan maupun potongan lainnya.

Menurut Pasal 94 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, gaji pokok minimal harus sebesar 75% dari total upah yang diterima karyawan secara keseluruhan. Ini berarti gaji pokok adalah fondasi utama dalam struktur penghasilan, namun bukan satu-satunya komponen.

2. Apa itu take home pay?

Sementara itu, take home pay adalah jumlah bersih yang benar-benar diterima laryawan setelah dilakukan berbagai potongan terhadap total penghasilan kotor. Potongan tersebut bisa berupa:

  • Pajak penghasilan (PPh 21)
  • Iuran BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan
  • Potongan absensi atau keterlambatan
  • Cicilan koperasi/perusahaan (jika ada)

Take home pay umumnya mencakup:

  • Gaji pokok
  • Tunjangan tetap dan tidak tetap (misalnya tunjangan transportasi, makan, atau jabatan)
  • Bonus atau insentif (bila ada)
  • Dikurangi semua potongan wajib

Dengan kata lain, gaji pokok adalah salah satu komponen dalam take home pay, tetapi take home pay mencerminkan nominal yang benar-benar bisa digunakan.

Contoh simpelnya begini. 

Jika seorang karyawan memiliki:

  • Gaji pokok: Rp5.000.000 
  • Tunjangan tetap: Rp1.000.000 
  • Tunjangan tidak tetap: Rp500.000 
  • Potongan BPJS dan PPh 21: Rp600.000

Maka:

  • Gaji Kotor = Rp6.500.000
  • Take Home Pay = Rp6.500.000 – Rp600.000 = Rp5.900.000

Baca Juga: 5 Kesalahan Umum Proses Payroll dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Komponen Take Home Pay

Komponen Take Home Pay

Take home pay adalah jumlah penghasilan bersih yang diterima karyawan setiap bulan setelah dipotong kewajiban-kewajiban tertentu. Di balik angka akhir yang karyawan lihat di slip gaji, terdapat beberapa komponen penyusun yang penting dipahami agar Anda bisa mengevaluasi hak dan kewajiban karyawan secara tepat.

Gaji pokok

Gaji pokok adalah penghasilan utama yang disepakati dalam kontrak kerja. Jumlah ini ditentukan berdasarkan posisi, jabatan, tanggung jawab, dan pengalaman kerja. Gaji pokok menjadi dasar penghitungan tunjangan dan potongan, serta sering dijadikan patokan utama saat negosiasi upah.

Tunjangan tetap

Merupakan tambahan penghasilan yang dibayarkan secara rutin setiap bulan dan tidak tergantung pada kehadiran atau kinerja. Contohnya tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan transportasi tetap. Tunjangan tetap ini menjadi bagian dari penghasilan tetap dan dapat diperhitungkan dalam perhitungan iuran BPJS dan pajak.

Tunjangan tidak tetap

Jenis tunjangan ini diberikan secara tidak rutin dan bisa berubah sesuai kondisi. Misalnya, uang lembur, uang makan harian, dan tunjangan kehadiran. Karena bersifat variatif, tunjangan ini tidak selalu menjadi bagian dari take home pay setiap bulan.

Bonus atau insentif

Bonus adalah bentuk apresiasi terhadap kinerja karyawan atau pencapaian target tertentu. Insentif bisa bersifat tahunan (THR, bonus akhir tahun) ataupun bulanan (komisi penjualan, bonus performa). Walaupun tidak tetap, komponen ini tetap masuk dalam take home pay pada saat diterima.

Potongan Pajak Penghasilan (PPh 21)

Setiap karyawan tetap yang memiliki NPWP wajib membayar pajak penghasilan. PPh 21 dipotong langsung dari penghasilan karyawan oleh perusahaan dan disetorkan ke negara. Besarannya tergantung dari total penghasilan dan status pajak masing-masing.

Potongan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Sesuai regulasi pemerintah, perusahaan wajib mendaftarkan karyawannya ke BPJS. Potongan ini meliputi:

  • BPJS Kesehatan: 1% dari gaji ditanggung karyawan, 4% oleh perusahaan.
  • BPJS Ketenagakerjaan: Meliputi Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan lainnya sesuai persentase ketentuan.

Potongan lain (opsional)

Terkadang take home pay juga dikurangi oleh potongan lainnya, seperti cicilan pinjaman perusahaan, iuran koperasi karyawan, hingga denda keterlambatan atau absensi

Cara menghitung take home pay

Take Home Pay = (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap + Bonus/Insentif)  – (Potongan Pajak + Potongan BPJS + Potongan Lainnya)

Contoh Simulasi Perhitungan Take Home Pay

take home pay

Kesimpulan

Memahami take home pay adalah hal krusial bagi para profesional HR, bukan hanya sebagai bagian dari administrasi penggajian, tapi juga sebagai strategi untuk meningkatkan transparansi, kepercayaan karyawan, dan efisiensi perusahaan. Dengan mengetahui setiap komponen yang mempengaruhi jumlah akhir yang diterima karyawan, tim HR dapat menyusun kebijakan kompensasi yang lebih kompetitif dan adil, sekaligus meminimalkan potensi miskomunikasi atau kesalahan.

Untuk mempermudah proses tersebut, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan sistem HRIS seperti Haermes dari Weefer. Haermes dirancang khusus untuk mendukung pengelolaan HR secara komprehensif, termasuk otomatisasi perhitungan take home pay, manajemen tunjangan, BPJS, hingga slip gaji digital. Dengan fitur yang fleksibel dan berbasis cloud, Haermes membantu tim HR bekerja lebih akurat, cepat, dan terstruktur tanpa perlu lagi bergantung pada spreadsheet manual.

Ingin Penghitungan Take Home Pay yang Lebih Efisien untuk Karyawan Anda? Coba Haermes!

Haermes HRIS menyederhanakan proses penghitungan take home pay karyawan dengan sistem otomatis yang akurat, memudahkan perusahaan dalam pengelolaan gaji dan pengurangan kesalahan.

Hubungi SalesDemo Gratis Sekarang

Share on:

Author

Wahyu Dwi

Categories: (1)

Haermes

Tags: (1)

Take Home Pay
To the top
email-subscribe

Tetap terhubung dan terinformasi. Berlangganan newsletter kami dan dapatkan akses eksklusif ke event, diskon, dan tips yang hanya kami bagikan melalui email.