Saat Anda mengurus pinjaman, melamar kerja baru, atau mengajukan beasiswa, kemungkinan besar Anda akan diminta melampirkan surat keterangan kerja. Dokumen ini terlihat sederhana, tapi memegang peran penting sebagai bukti formal bahwa Anda pernah (atau sedang) bekerja di sebuah perusahaan. Sayangnya, masih banyak orang yang bingung cara membuatnya, termasuk HR pemula atau pelaku UMKM yang belum terbiasa dengan format administrasi kerja. Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap. Tidak hanya menjelaskan fungsinya, tapi juga menyajikan 17 contoh surat keterangan kerja untuk berbagai macam keperluan yang bisa langsung Anda sesuaikan sesuai kebutuhan.
Apa itu Surat Keterangan Kerja?

Surat Keterangan Kerja (SKK) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyatakan status seseorang sebagai karyawan, baik yang sedang aktif maupun yang pernah bekerja di perusahaan tersebut. Dokumen ini biasanya memuat informasi seperti nama, jabatan, masa kerja, dan jika diperlukan, dapat mencakup informasi gaji dan tanggung jawab pekerjaan
Menurut Omni HR, istilah internasionalnya dikenal sebagai Certificate of Employment, yaitu surat konfirmasi resmi dari perusahaan yang menjelaskan masa kerja dan jabatan Anda, umumnya diperlukan saat mengajukan kredit, visa, atau melamar pekerjaan baru
Melansir dari Detik, secara legal, di Indonesia SKK menjadi alat penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan administratif, mulai dari pembukaan rekening bank, pengajuan pinjaman, pembuatan visa, hingga pencairan BPJS atau klaim asuransi, karena menyajikan bukti formal terhadap pihak ketiga mengenai status dan stabilitas pekerjaan Anda.
Baca juga: 20 Aplikasi HR Terbaik untuk Perusahaan Indonesia di 2025
Cara Membuat Surat Keterangan Kerja

Meskipun terlihat sederhana, membuat surat keterangan kerja harus mengikuti format formal dan mencantumkan informasi yang relevan. Surat ini mewakili institusi/perusahaan, sehingga akurasi dan profesionalitas penulisannya sangat penting. Berikut langkah-langkah detail untuk menyusunnya:
1. Gunakan kop surat perusahaan
Surat keterangan kerja harus diawali dengan kop surat resmi perusahaan, yang berisi logo, nama, alamat, nomor telepon, dan email perusahaan. Hal ini menegaskan keabsahan dan kredibilitas dokumen.
2. Cantumkan nomor & tanggal surat
Sertakan nomor surat sesuai sistem administrasi perusahaan, serta tanggal terbit surat. Ini penting untuk keperluan validasi oleh pihak eksternal.
3. Judul atau perihal surat
Tuliskan judul surat, misalnya: “Surat Keterangan Kerja” atau “Certificate of Employment” jika dibutuhkan untuk keperluan luar negeri.
4. Identitas karyawan
Sebutkan data karyawan secara lengkap dan akurat, biasanya mencakup:
Nama lengkap
Nomor Induk Karyawan (NIK)
Jabatan/posisi terakhir
Departemen/divisi
Tanggal mulai dan (jika sudah resign) tanggal berakhir bekerja
Contoh kalimat:
“Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa: [Nama], telah bekerja di [Nama Perusahaan] sejak [Tanggal] sebagai [Jabatan].”
5. Penjelasan tujuan & sifat surat
Tambahkan informasi mengenai tujuan penerbitan surat tersebut bila diperlukan, misalnya:
“Surat ini dibuat untuk keperluan pengajuan visa/pembukaan rekening/melamar pekerjaan, dan sebagainya.”
Namun, jika sifatnya umum, cukup tambahkan frasa seperti:
“Surat ini dibuat sebagai keterangan resmi dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.”
6. Tanda tangan & stempel resmi
Akhiri surat dengan:
Nama lengkap penandatangan
Jabatan (biasanya dari HRD atau pimpinan)
Tanda tangan basah
Stempel/cap perusahaan sebagai penguat legalitas
7. Lampiran tambahan (opsional)
Jika pihak yang meminta surat membutuhkan informasi tambahan (seperti slip gaji, surat referensi, atau paklaring), bisa dicantumkan sebagai lampiran terpisah.

Apakah Bisa Membuat Surat Keterangan Kerja Sendiri?
Secara umum, surat keterangan kerja sebaiknya tidak dibuat sendiri oleh karyawan, karena dokumen ini bersifat resmi dan harus dikeluarkan langsung oleh pihak perusahaan.
Biasanya, yang berwenang mengeluarkan surat ini adalah bagian HRD, manajer personalia, atau atasan langsung. Surat ini menjadi bukti sah bahwa seseorang pernah atau sedang bekerja di sebuah perusahaan, sehingga keabsahannya harus dijamin melalui tanda tangan pejabat yang berwenang dan cap perusahaan.
Meski begitu, dalam praktiknya karyawan diperbolehkan menyusun draft awal surat keterangan kerja, terutama jika perusahaan belum memiliki format baku atau ingin mempercepat proses administrasi. Draft ini kemudian akan direview dan disesuaikan oleh pihak perusahaan sebelum disahkan.
Langkah ini cukup umum terjadi, terutama di perusahaan kecil atau startup yang belum memiliki sistem administrasi yang mapan. Yang paling penting, surat keterangan kerja yang sah tetap harus memiliki kop surat resmi perusahaan, tanda tangan pejabat berwenang, dan stempel perusahaan agar dapat diterima sebagai dokumen formal, baik untuk keperluan administratif, beasiswa, SKCK, pembukaan rekening, maupun lainnya.
Baca juga: 17 Contoh Slip Gaji Sederhana untuk Karyawan (Update 2025)
17 Contoh Surat Keterangan Kerja untuk Berbagai Keperluan
Setelah mengenal format surat keterangan kerja dan juga pengertiannya, mari lanjut ke bagian ini.Beberapa contoh surat keterangan kerja untuk berbagai macam kebutuhan yang bisa Anda jadikan acuan:
1. Contoh surat keterangan kerja untuk karyawan aktif
2. Contoh surat keterangan kerja untuk karyawan tetap
3. Contoh surat keterangan kerja untuk karyawan rumah sakit
4. Surat keterangan kerja untuk pengajuan KPR
5. Surat keterangan kerja untuk pengajuan visa
6. Surat keterangan kerja untuk pengajuan kredit kendaraan
7. Surat keterangan kerja untuk melanjutkan pendidikan
8. Surat keterangan kerja untuk pembuatan NPWP
9. Surat keterangan kerja untuk pengajuan beasiswa
10. Surat keterangan kerja untuk syarat pembuatan SKCK
11. Surat keterangan kerja untuk perubahan data BPJS Ketenagakerjaan
12. Surat keterangan kerja untuk pembuatan rekening bank
13. Surat keterangan kerja untuk mengajukan pindah domisili
14. Surat keterangan kerja untuk klaim asuransi
15. Contoh surat keterangan kerja dalam bahasa inggris
16. Contoh surat keterangan kerja untuk perpanjangan kontrak
17. Contoh surat keterangan kerja untuk mencari pengalaman internasional (expatriate)
Kesimpulan
Sebagai dokumen yang sering diminta dalam berbagai keperluan formal, mulai dari pengajuan visa, lamaran kerja baru, hingga pencairan BPJS. Surat keterangan kerja bukan hanya sekadar surat biasa.
Penyusunannya harus akurat, rapi, dan mencerminkan profesionalisme perusahaan. Dengan memahami struktur dan contoh surat keterangan kerja yang tepat, Anda dapat menyusunnya dengan mudah tanpa perlu bingung soal format atau isi yang perlu dicantumkan.
Agar proses administrasi seperti ini semakin efisien, perusahaan juga perlu didukung sistem manajemen SDM yang andal. Untuk itu, Haermes HRIS dari Weefer hadir sebagai solusi cerdas. Dengan fitur digital yang lengkap.
Mulai dari pengelolaan data karyawan, kehadiran, hingga otomatisasi surat-surat karyawan seperti surat keterangan kerja. Haermes membantu tim HR bekerja lebih cepat, rapi, dan minim kesalahan.
Pelajari lebih lanjut tentang Haermes di sini dan bawa efisiensi baru ke dalam pengelolaan SDM Anda.
Kelola Surat Keterangan Kerja Secara Digital, Akurat, dan Terstandar dengan Haermes
Haermes HRIS memudahkan perusahaan dalam mengelola surat keterangan kerja secara digital—lebih cepat, akurat, dan sesuai standar. Tidak perlu lagi proses manual yang memakan waktu.