Mengurus invoice sering kali menjadi pekerjaan yang menyita waktu, apalagi jika kamu masih mengandalkan Excel atau Word secara manual. Selain terlihat kurang profesional, cara lama ini juga rawan menimbulkan kesalahan pencatatan.
Padahal, arus kas bisnis sangat bergantung pada invoice yang rapi dan tepat waktu. Untungnya, kini sudah banyak tersedia invoice generator gratis yang bisa membantu membuat, mengirim, bahkan melacak pembayaran secara otomatis. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus mengembangkan bisnis tanpa terbebani urusan administrasi berulang.
1. Paper
Jika kamu mencari invoice generator terbaik yang relevan untuk pasar Indonesia, Paper wajib ada di urutan pertama. Paper bukan hanya sekadar alat untuk membuat invoice dengan desain profesional, tetapi juga terhubung langsung ke sistem pembayaran digital.
Invoice bisa dikirim lewat email, WhatsApp, atau link khusus, sehingga lebih cepat sampai ke klien. Begitu invoice terkirim, klienmu bisa langsung membayar lewat transfer bank, VA, marketplace, juga kartu kredit tanpa perlu mesin EDC. Ada pula opsi cicilan yang biayanya terjangkau, hingga <1% per bulannya.
Semua transaksi tersebut otomatis tercatat rapi dalam dashboard, sehingga kamu tidak perlu lagi repot memantau statusnya manual satu per satu.
Paper juga gratis digunakan tanpa batas jumlah invoice, menjadikannya solusi paling ekonomis bagi UMKM maupun perusahaan yang ingin operasional keuangannya lebih baik.
Dengan kombinasi fitur pembuatan dan pembayaran, Paper tidak hanya menghemat waktumu, tapi juga memperlancar arus kas bisnis.
Yuk, coba Paper sekarang dan buktikan praktisnya!
Baca Juga: 20+ Rekomendasi Software Retail Terbaik untuk Bisnis Ritel
2. Zoho Invoice
Bagi kamu yang punya klien lintas negara, Zoho Invoice bisa jadi solusi yang tepat. Platform internasional ini mendukung multi–currency sehingga memudahkan transaksi dengan partner luar negeri yang menggunakan mata uang berbeda.
Selain itu, ada fitur pengingat pembayaran otomatis, manajemen klien, hingga laporan keuangan dasar. Semua fitur tersebut membantu bisnismu terlihat lebih profesional di mata klien.
Namun, Zoho Invoice masih memiliki kekurangan untuk pasar Indonesia. Sistem pembayaran lokal seperti transfer bank atau dompet digital belum sepenuhnya terintegrasi, sehingga kamu tetap perlu cara lain untuk mengatur pencairan dana.
3. Wave
Wave merupakan aplikasi akuntansi gratis asal Kanada yang juga menyertakan fitur invoice generator.
Dengan Wave, kamu tidak hanya membuat invoice profesional, tetapi juga bisa langsung menghubungkannya dengan laporan keuangan dasar. Hal ini sangat membantu jika kamu ingin menyatukan pencatatan transaksi dan invoicing dalam satu platform.
Sayangnya, seperti Zoho, Wave lebih cocok untuk bisnis yang berorientasi ke pasar internasional. Di Indonesia, integrasi pembayaran masih terbatas sehingga fungsinya kurang maksimal.
4. Invoice Ninja
Jika kamu menyukai sistem yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan, Invoice Ninja bisa jadi opsi terbaik. Versi gratisnya memungkinkanmu membuat hingga 100 invoice per bulan, lengkap dengan fitur time tracking, manajemen klien, hingga integrasi pembayaran tertentu.
Platform ini juga tersedia dalam versi open source, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang lebih spesifik.
Selain invoice-nya yang terbatas untuk paket gratis, Invoice Ninja memiliki keterbatasan lainnya pada branding. Untuk menggunakan logo custom atau mengakses fitur tanpa batas, kamu harus beralih ke paket berbayar.
Baca Juga: Mengenal Stock Opname Gudang dan Cara Memaksimalkannya
5. Invoicely
Invoicely cocok untuk bisnis kecil yang ingin solusi sederhana dalam membuat invoice digital. Kamu bisa membuat invoice dengan logo bisnismu sendiri, melacak pembayaran, hingga mengatur data klien dalam satu dashboard. Desain tampilannya yang minimalis membuat pengguna baru bisa cepat terbiasa tanpa perlu banyak belajar.
Kekurangan Invoicely adalah fitur lanjutan seperti manajemen biaya dan laporan detail hanya tersedia dalam paket berbayar. Jadi, jika kebutuhanmu hanya sebatas membuat invoice digital yang rapi dan mudah dikirim, versi gratisnya sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu berencana mengembangkan bisnis dan membutuhkan integrasi lebih lengkap, mungkin kamu harus mempertimbangkan platform lain.
6. Paymo
Berbeda dari yang lain, Paymo hadir sebagai platform all-in-one yang menggabungkan project management dengan invoicing. Kamu bisa melacak jam kerja, menyelesaikan proyek, lalu langsung mengubahnya menjadi invoice otomatis. Ini sangat cocok untuk freelancer, konsultan, atau agensi yang bekerja berbasis proyek.
Selain invoicing, Paymo juga punya fitur task management, time tracking, hingga pelaporan kinerja proyek. Dengan begitu, kamu tidak hanya mengurus tagihan, tapi juga bisa memastikan proyekmu berjalan sesuai jadwal.
Kekurangannya, untuk memanfaatkan semua fitur, kamu perlu berlangganan paket berbayar.
7. Hiveage
Hiveage dikenal dengan tampilannya yang sederhana namun efektif untuk membuat invoice digital. Versi gratisnya sudah cukup untuk kebutuhan dasar seperti pembuatan invoice, pengingat pembayaran, hingga manajemen klien. Kamu juga bisa mengirim invoice dengan cepat dan memastikan proses administrasi bisnismu lebih rapi.
Meski fiturnya tidak selengkap kompetitor, Hiveage tetap menjadi pilihan menarik untuk bisnis kecil.
Baca Juga:
Dari tujuh pilihan di atas, kamu bisa menyesuaikan invoice generator sesuai kebutuhan bisnismu. Jika bisnismu fokus di Indonesia, Paper jelas jadi pilihan terbaik karena gratis, mudah digunakan, dan sudah terintegrasi dengan pembayaran lokal.
Sementara itu, platform lain seperti Zoho Invoice, Wave, atau Paymo cocok untuk kamu yang ingin solusi dengan cakupan global atau integrasi project management.
Yang jelas, invoice generator bukan hanya soal membuat tagihan, tapi juga tentang bagaimana kamu menjaga arus kas tetap lancar dan bisnis terlihat profesional di mata klien. Mulailah mencoba satu per satu, dan temukan yang paling cocok untuk bisnismu!
*Artikel ini hasil kerja sama Paper dan Weefer
