Tren Performance Management dalam 5 Tahun ke Depan menurut Gartner

Selama bertahun-tahun, mayoritas perusahaan ingin merancang ulang metode manajemen kinerjanya agar lebih baik. Berbagai tren performance management atau manajemen kinerja mereka pelajari. Namun, kali ini, proses rancangan ulang tersebut tidak boleh dianggap remeh dan harus segera direalisasikan. Hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 telah merubah banyak lanskap pekerjaan.

Para karyawan, saat ini, lebih aware dengan hak-haknya. Tidak hanya itu, mereka juga ingin kalau mereka dianggap sebagai manusia bukan hanya mesin pekerja. Di momen inilah, banyak perusahaan harus menjaga pekerjanya agar tidak keluar. Dan, di saat inilah, perusahaan harus memikirkan kembali tujuan dan value dari sebuah manajemen kinerja.

“Para pemimpin dan manajer sebaiknya tidak hanya mengukur kinerja karyawannya saja. Anda harus melihat di luar itu. Melihat personal goals mereka, keadaan di mana mereka bekerja, tim mereka, kebutuhan workflownya dan lain sebagainya.” kata Blakeley Hartfelder, Direktur, Gartner.

Oleh sebab itu, Hartfelder dan tim Gartnernya, memprediksi 5 tren performance management dalam 5 tahun ke depan. Poin-poin tersebut adalah:

Prediksi atau Tren Performance Management di Masa Depan

No. 1) Goals akan semakin personal sekaligus professional

tren perfornance management

Diskusi terkait goal-setting dan mekanisme feedback akan benar-benar meaningful, ketika proses diskusi tersebut bisa membantu para karyawan untuk memberikan kontribusinya terhadap tujuan perusahaan. Namun, tidak hanya itu, konteks personal mereka juga harus diperhatikan. 

Menurut Gartner 2021 Employee Survey, 82% karyawan ingin perusahaan menganggap mereka sebagai manusia seutuhnya, bukan sekedar “karyawan pencetak uang”.  

Oleh sebab itu, dalam proses manajemen kinerja di masa depan, para pemimpin HR sebaiknya mencari cara untuk mengintegrasikan tujuan personal karyawan (seperti wellbeing atau pengembangan diri dan keterampilan di luar area kerja) dengan tujuan perusahaan. 

Anda mungkin bisa membangun lingkungan kerja yang memungkinkan para karyawan dapat berdiskusi dengan manajer mereka (bisa juga dengan (tim HR) secara terbuka terkait hal ini. Kemudian, untuk tambahan, Anda juga bisa memberi mereka tool untuk self-assessment, sehingga para karyawan dapat mengevaluasi progress personal dan profesional mereka sendiri.

No. 2) Model kerja serta performance review berbasiskan proyek

tren performance management

Kedepannya, akan banyak perusahaan yang akan bergerak menuju model kerja berbasis proyek. 

Dengan hal ini, para karyawan menginginkan evaluasi kinerja mereka dilakukan setiap selesai suatu proyek. Mengapa? Karena mereka mengharapkan kompensasi atau bonus atau istilah lainnya berdasarkan evaluasi dari proyek-proyek tersebut. 

Untuk perusahaan, Anda akan mendapat 3 manfaat karena hal ini. 3 manfaat tersebut adalah:

  • Lebih mudah memberikan feedback, evaluasi, dan penghargaan kepada karyawan berdasarkan kinerja dari proyek mereka. 
  • Lebih mudah mengevaluasi karyawan berdasarkan feedback dari rekan kerja sekaligus klien.
  • Lebih mudah menjelaskan ke karyawan terkait gaji atau bonus yang mereka dapatkan. 

No. 3 Peringkat kinerja akan mencerminkan lebih banyak empati

tren performance management

Merancang sebuah rating kinerja yang lebih berempati adalah hal yang tidak mudah. Di saat pandemi seperti ini, tidak semua pekerja Anda berada dalam satu kapal besar. Anda harus mencoba menggali apa yang sedang dirasakan oleh karyawan Anda. Semisal, karyawan A ini biasanya kinerjanya bagus. Tetapi, saat pandemi akhir-akhir ini kinerjanya menurun. 

Tim HR dan manajer dari karyawan A tersebut, sebaiknya, mengadakan semacam sesi konseling untuk memetakan masalah yang sedang dia hadapi. Kemudian, dari situ manajer bisa memberikan keringanan atau solusi.

Hal-hal semacam ini tidak boleh diremehkan. Hal-hal seperti ini adalah salah satu cara mempertahankan karyawan berkinerja tinggi di perusahaan Anda.

No. 4) Proses Feedback akan Terautomasi dan Personalized 

Teknologi digital, terbukti, bisa membantu workflow banyak perusahaan. Salah satu contohnya adalah teknologi digital untuk memantau produktivitas karyawan di manapun, termasuk saat mereka sedang bekerja hybrid karena pandemi ini.. 

Teknologi tersebut dapat mengumpulkan data dan menganalisis aktivitas karyawan secara otomatis. Hal ini sangat berguna untuk membantu setiap karyawan memahami bagaimana kinerja mereka dan mencari tahu bagian mana yang harus ditingkatkan. 

Dengan tren masa depan seperti itu, Anda harus segera memulai untuk merapikan atau melakukan proses digitalisasi seluruh (atau mayoritas) paper-based work perusahaan Anda. Ingat, sejumlah perusahaan teknologi rintisan teknologi pun terkadang masih mengesampingkan masalah ini. Mereka biasanya fokus hanya pada growthnya saja. 

IDN Media, salah satu media digital Gen Z Indonesia, juga mengalami hal semacam ini. Dan, akhirnya, mereka bisa menemukan solusi atas permasalahan tersebut. 

No. 5) Kedepannya, Manajer tidak akan lagi mengelola manajemen kinerja.

Seiring dengan pertumbuhan penggunaan teknologi, karyawan akan menjadi lebih proaktif dalam pengelolaan kinerja mereka sendiri. Jadi, fokus manajer akan beralih dari obrolan manajemen kinerja menuju ke obrolan tentang jalur dan pengembangan karier karyawan. Di sini, para pemimpin HR perlu membekali manajer dengan teknologi untuk mendukung kebutuhan fokus manajer tersebut.

Pesan Penutup

tren performance management

Karishma Sahai, Spesialis Senior dari Gartner, mengatakan kalau saat ini praktik manajemen kinerja harus berubah menjadi lebih manusiawi. Para pemimpin HR, sebaiknya, menggunakan beberapa prediksi atau tren performance management ini untuk merancang manajemen kinerja perusahaannya di masa depan agar semakin meaningful.  

Dalam situasi yang serba sulit saat ini, mempertahankan karyawan Anda merupakan hal yang penting. Anda kemungkinan besar sudah tahu berita tentang perusahaan Apple yang mengucurkan dana besar sekali untuk bonus para karyawannya agar mereka tidak pindah ke Meta. Oleh sebab itu, segera perbaiki kualitas goal management dan performance management perusahaan Anda. Dan, yang tak kalah penting juga, perbaiki workflow paper-based work perusahaan Anda.

Jadi. apakah Anda mau berdiskusi lebih lanjut terkait hal ini? Silakan klik banner di bawah ini untuk berdiskusi dengan tim terpercaya kami. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

A. Alfan Alif

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts