ESG atau Environmental, Social, and Governance menjadi topik yang semakin hangat diperbincangkan. Tidak hanya sekadar tren, ESG kini menjadi tolok ukur penting dalam penilaian kinerja perusahaan di mata investor, pelanggan, dan bahkan karyawan. Sebagai konsep yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, ESG bukan hanya berdampak pada citra perusahaan, tetapi juga pada keberlanjutan dan daya saingnya di pasar global. Namun, meski semakin sering dibahas, banyak yang masih belum sepenuhnya memahami apa itu ESG dan mengapa penerapannya sangat penting untuk masa depan perusahaan.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang apa itu ESG, serta manfaat jangka panjang yang bisa didapatkan perusahaan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasi sehari-hari mereka. Mari kita mulai dengan memahami apa yang dimaksud dengan ESG dan bagaimana konsep ini mempengaruhi berbagai sektor industri.
Apa itu ESG?
Kate Rateworth (2017) seorang Economist dunia, dalam bukunya “Doughnut Economy” membuat konsep yang, pada dasarnya, konsep ini menggambarkan “zona aman” di antara keadilan sosial dan batasan lingkungan yang perlu dilakukan oleh bisnis.

Di sana diperkenalkan ide tentang “era of the planetary household”, di mana kita diajak untuk mengelola sumber daya bersama kita dengan memperhatikan kedua batasan tersebut. Secara visual, batasan ini mirip dengan bentuk donat, dan itulah kenapa konsep ini disebut Donut Economics.
Konsep ini ada kaitannya antara dengan konsep ESG ini. Environmental, Social, and Governance (ESG) yang merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk menilai praktik dan kinerja suatu organisasi dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Pendekatan ini membantu investor dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi sejauh mana perusahaan beroperasi secara berkelanjutan dan etis.
- Environmental (Lingkungan): Mencakup bagaimana perusahaan mengelola dampak ekologisnya, termasuk penggunaan energi, pengelolaan limbah, emisi gas rumah kaca, dan pelestarian sumber daya alam.
- Social (Sosial): Berfokus pada hubungan perusahaan dengan karyawan, pemasok, pelanggan, dan komunitas tempat mereka beroperasi. Ini meliputi aspek seperti kondisi kerja, keberagaman, hak asasi manusia, dan kontribusi terhadap masyarakat.
- Governance (Tata Kelola): Menilai struktur dan praktik tata kelola perusahaan, termasuk transparansi, etika bisnis, hak pemegang saham, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Baca Juga: 17 Rekomendasi Aplikasi ERP Terbaik di Indonesia Tahun 2025
Scrypt Media sudah merangkum nih dalam bentuk infografis ciamik yang semoga mudah dipahami. Model Doughnut sangat memudahkan kita memahami target ESG. Batas luar menggambarkan batas lingkungan yang tidak boleh dilanggar, sementara batas dalam menggambarkan standar sosial yang harus dipenuhi. Bagian tata kelola (governance) memang lebih sulit digambarkan, namun intinya adalah mengelola sistem kita dengan bijak agar bisa menjaga keseimbangan antara lingkungan dan kesejahteraan sosial. Jadi, tata kelola sebenarnya sudah terkandung dalam model Doughnut itu sendiri.

Apa Saja Manfaat ESG untuk Perusahaan?
Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) kini semakin penting bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis yang serba cepat dan penuh tantangan.
Memahami tentang apa itu ESG bukan hanya soal memenuhi kewajiban sosial dan lingkungan, lebih dari itu, ini adalah langkah strategis yang memberikan banyak manfaat jangka panjang untuk perusahaan. Mari kita bahas beberapa manfaat utama yang bisa dirasakan oleh bisnis yang menerapkan prinsip ESG.
Meningkatkan Reputasi dan Citra Perusahaan
Saat ini, konsumen dan investor semakin peduli dengan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan mengembangkan konsep ESG di perusahaan, akan membuat reputasi perusahaan jadi lebih dipercaya terutama di kalangan publik dan pasar.
Misalnya, Patagonia, sebuah perusahaan pakaian outdoor, dikenal karena komitmennya terhadap keberlanjutan, yang memperkuat loyalitas pelanggan dan menarik konsumen baru. Berdasarkan riset dari PR Newswire, hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan kebijakan ESG yang konsisten mempunyai tingkat kredibilitas yang lebih tinggi di pasar.
Akses ke Modal dan Investasi Berkelanjutan
Investor saat ini semakin fokus pada perusahaan yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan. Perusahaan yang mengikuti standar ESG akan memiliki akses lebih mudah ke modal dan investasi, baik dari investor institusional maupun individu.
Contohnya, BlackRock, salah satu manajer investasi terbesar dunia, secara aktif mencari perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dalam portofolionya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan skor ESG yang baik lebih diminati oleh para investor.
Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
Mengelola risiko menjadi lebih mudah ketika perusahaan sudah mengintegrasikan prinsip ESG. Isu lingkungan seperti polusi atau tantangan sosial seperti pelanggaran hak asasi manusia dapat merusak reputasi dan kinerja perusahaan.
Melalui penerapan ESG, perusahaan dapat lebih awal mengidentifikasi dan mengelola risiko tersebut sebelum menjadi isu yang lebih besar. Misalnya, Unilever yang secara proaktif mengurangi jejak karbon mereka, yang pada gilirannya mengurangi risiko terkait perubahan iklim.
Efisiensi Biaya dan Operasional yang Lebih Baik
Melalui praktik keberlanjutan yang diterapkan pada operasional, perusahaan dapat mengurangi biaya energi dan bahan baku. Misalnya, perusahaan yang menerapkan energi terbarukan atau menggunakan proses yang lebih efisien dalam pengelolaan sumber daya, bisa menghemat biaya jangka panjang.
Contohnya, Tesla yang mengembangkan kendaraan listrik, tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga menghasilkan efisiensi operasional yang signifikan dalam jangka panjang.
Keunggulan Kompetitif dan Inovasi
Perusahaan yang menerapkan prinsip ESG cenderung lebih inovatif dalam menciptakan produk dan layanan yang ramah lingkungan dan sosial. Hal ini tidak hanya memberi mereka keunggulan di pasar, tetapi juga membuka peluang baru untuk menciptakan produk yang lebih disukai oleh konsumen.
Misalnya, Apple yang terus berinovasi dengan penggunaan material yang lebih ramah lingkungan dalam produk-produk mereka, menawarkan produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga mendukung keberlanjutan.
Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang
Dengan mengintegrasikan prinsip ESG dalam operasi mereka, perusahaan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. ESG membantu perusahaan untuk menciptakan keberlanjutan jangka panjang, baik dari sisi finansial, operasional, maupun reputasi. Bisnis yang mengadopsi ESG cenderung lebih siap beradaptasi dengan perubahan pasar dan menjaga hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya.
Akses ke Pasar Global
ESG kini menjadi kunci bagi perusahaan yang ingin berkembang secara internasional. Banyak bank, pemasok, dan industri sekarang meminta laporan ESG dari mitra global mereka, meskipun hal ini tidak diwajibkan di negara tempat perusahaan tersebut berada. Tren ini sangat terasa di wilayah yang sudah mewajibkan laporan ESG secara hukum.
Dengan mengadopsi kerangka kerja ESG, perusahaan tidak hanya mengikuti standar keberlanjutan dan tata kelola global, tetapi juga menunjukkan kesiapan mereka untuk bekerja sama secara internasional dan mematuhi regulasi. Kesiapan ini sangat penting untuk memasuki pasar baru dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Kesimpulan
Dengan mengadopsi dan memahami apa itu ESG, perusahaan menunjukkan tanggung jawabnya terhadap sosial dan lingkungan, sekaligus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Keputusan untuk berfokus pada keberlanjutan dan tata kelola yang baik akan membawa keuntungan jangka panjang, baik dalam hal reputasi, efisiensi operasional, maupun kemudahan akses ke pasar global.
Namun, untuk memastikan implementasi ESG yang efektif, perusahaan membutuhkan sistem yang terintegrasi dan dapat mendukung setiap aspek pengelolaan tersebut. SAP S/4HANA dari Weefer adalah solusi terbaik untuk mengelola keberlanjutan dan tata kelola bisnis secara menyeluruh. Dengan SAP S/4HANA, perusahaan dapat mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan transparansi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi ESG dengan lebih efisien.
Sudah Siap Digitalisasi Strategi ESG Anda?
Kelola ESG secara real-time dengan fitur SAP S/4HANA seperti Sustainability Control Tower, Product Footprint Management, dan Green Ledger. Tingkatkan akurasi pelaporan dan kepatuhan secara terintegrasi.