Setiap perusahaan yang ingin menjaga konsistensi mutu produk dan akurasi pencatatan logistik memerlukan dokumen yang terstruktur. Memahami berbagai contoh tanda terima barang sangat penting karena dokumen ini berfungsi sebagai bukti penerimaan serta dasar evaluasi dalam sistem manajemen mutu.
Dokumen ini tidak hanya mencatat bahwa barang telah diterima tetapi juga menjadi bagian dari proses pengendalian kualitas dan akuntabilitas internal. Tanpa format tanda terima yang jelas dan terstandar, perusahaan berisiko menghadapi masalah pencatatan, retur yang tidak terdokumentasi, serta kesulitan dalam proses audit dan pelacakan.
Apa Itu Tanda Terima Barang?

Tanda terima barang berupa dokumen resmi yang fungsinya sebagai pencatat barang diterima oleh pihak tertentu dengan kondisi dan jumlah yang sesuai. Dokumen ini menjadi bagian penting dari proses industri karena mencatat bukti fisik bahwa pengiriman sudah dilakukan sesuai pesanan. Tanpa dokumen ini, organisasi tidak memiliki dasar kuat untuk mengajukan klaim, melakukan retur, atau mencatat inventaris secara akurat.
Apa itu bukti penerimaan barang? Bukti penerimaan barang adalah istilah umum untuk semua jenis tanda terima yang dapat digunakan sebagai dokumen hukum dan administratif. Bukti ini digunakan dalam audit, akuntansi, serta sebagai bahan evaluasi kualitas layanan pengiriman atau pemasok.
Apa saja tanda terima yang baik? Tanda terima yang baik memuat detail informasi yang dibutuhkan untuk memastikan legalitasnya. Biasanya meliputi nama terang pengirim sekaligus penerima, tanggal dan waktu terima barang, rincian barang, kondisi barang saat diterima, hingga tanda tangan atau stempel resmi pihak terkait.
Tanda terima di nota diisi apa? Biasanya diisi nama barang, jumlah, satuan, kode referensi, tanggal, nama penerima, serta tanda tangan penerima dan pengirim. Semua informasi ini harus ditulis secara jelas agar tidak menimbulkan ambiguitas saat dilakukan audit.
Baca juga: 17 Aplikasi Distributor Terbaik untuk Perusahaan di 2025
Pentingnya Contoh Tanda Terima Barang yang Tepat
Memiliki contoh tanda terima barang yang baik berarti memastikan bahwa proses penerimaan berjalan akurat, terdokumentasi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut adalah lima alasan utama mengapa perusahaan harus memperhatikan kualitas tanda terima barang yang digunakan.

1. Menjamin keakuratan data penerimaan
Contoh tanda terima barang yang tepat tentunya memuat data informasi secara lengkap. Dengan struktur yang rapi dan standar, data penerimaan bisa langsung dicocokkan dengan purchase order (PO) dan faktur. Ini penting guna memastikan barang yang diterima sesuai pesanan.
Tanpa dokumen tanda terima yang akurat, tim logistik dan akuntansi akan kesulitan melakukan rekonsiliasi data. Berdasarkan laporan dari Journal of Business Logistics (2021), kesalahan pada pencatatan penerimaan barang merupakan salah satu penyebab utama ketidaksesuaian antara data inventaris dan pembukuan keuangan. Format yang konsisten membantu mencegah masalah ini sejak awal.
2. Mendukung proses audit dan kepatuhan
Dalam setiap proses audit, baik internal maupun eksternal, tanda terima barang menjadi salah satu dokumen utama yang diperiksa. Auditor akan mencocokkan dokumen ini dengan data pembelian, pengiriman, dan stok gudang. Oleh karena itu, contoh tanda terima barang yang terdokumentasi dengan baik akan sangat membantu kelancaran audit.
Berdasarkan International Journal of Accounting Information Systems (2022), perusahaan yang menggunakan sistem tanda terima terstandarisasi memiliki skor kepatuhan audit 27% lebih tinggi dibanding perusahaan dengan dokumentasi tidak konsisten. Hal ini menegaskan bahwa dokumen yang sederhana namun tertata baik dapat memperkuat posisi perusahaan dalam hal akuntabilitas.
3. Mempermudah penanganan retur dan klaim
Saat barang yang diterima ternyata rusak, tidak lengkap, atau tidak sesuai spesifikasi, perusahaan harus memiliki bukti penerimaan yang jelas untuk mengajukan klaim ke pemasok. Contoh tanda terima barang berisi catatan kondisi barang saat diterima akan menjadi dasar argumen untuk proses retur atau penggantian.
Menurut Harvard Business Review, tak sedikit proses retur yang gagal diproses karena kurangnya dokumentasi saat penerimaan. Dokumen tanda terima yang baik dapat mempercepat proses negosiasi dengan vendor dan mencegah kerugian akibat barang yang tidak sesuai.
4. Meningkatkan efisiensi sistem inventaris
Contoh tanda terima barang yang tepat turut mendukung berjalannya sistem inventarisasi secara real-time dan akurat. Ketika data penerimaan langsung dicatat dan masuk ke dalam sistem, perusahaan dapat memantau stok secara lebih efisien. Hal ini sangat penting dalam sistem ERP atau WMS yang terintegrasi.
Studi dari Gartner (2022) menunjukkan bahwa perusahaan dengan pencatatan penerimaan barang yang terdigitalisasi mengalami peningkatan akurasi data stok sebesar 33% dibandingkan perusahaan yang masih mencatat secara manual atau tidak konsisten.
5. Menjadi bukti legal jika terjadi sengketa
Tanda terima barang bisa jadi dokumen hukum bersifat krusial, pada kasus tertentu. Misalnya saat terjadi sengketa pengiriman, perusahaan bisa menunjukkan bahwa mereka telah menerima barang dalam kondisi rusak atau tidak lengkap, sebagaimana tercatat dalam tanda terima.
Mengutip Business Law Review (2021), dokumen tanda terima yang ditandatangani oleh pihak pengirim dan penerima bisa menjadi bukti kuat di pengadilan atau dalam proses mediasi. Tanpa dokumen yang jelas dan sah, perusahaan akan kesulitan membuktikan bahwa kerugian terjadi saat pengiriman, bukan setelahnya.
Baca juga: Rumus Safety Stock Lengkap dengan Cara Menghitungnya
Tips Menyusun Tanda Terima Barang
Tanda terima barang yang baik membantu memastikan proses penerimaan berjalan lancar, akurat, dan terdokumentasi dengan baik. Berikut tips mudah menyusunnya:

- Gunakan format yang konsisten
Gunakan template standar yang berlaku di seluruh divisi agar informasi mudah dibaca dan diproses. Format yang seragam mempermudah pengecekan dan audit. - Cantumkan informasi lengkap
Pastikan mencantumkan nama pengirim dan penerima, tanggal penerimaan, nomor referensi (seperti nomor PO), nama barang, jumlah, satuan, dan kondisi barang. - Sertakan tanda tangan dan cap
Tanda tangan dan cap perusahaan berfungsi sebagai validasi resmi bahwa penerimaan barang telah dilakukan sesuai prosedur. - Tambahkan kolom catatan khusus
Sediakan ruang untuk mencatat jika ada barang rusak, kurang, atau tidak sesuai. Ini akan memudahkan saat proses klaim atau retur. - Gunakan sistem digital bila memungkinkan
Untuk efisiensi dan akurasi, gunakan sistem digital seperti ERP atau WMS yang bisa mengelola tanda terima secara otomatis dan terintegrasi dengan inventaris.
17+ Contoh Tanda Terima Barang
Berikut 17+ contoh tanda terima barang yang umum digunakan oleh perusahaan dari berbagai sektor:
1. Tanda terima barang manual pada nota kertas
2. Tanda terima barang dari warehouse management system
3. Kuitansi pengiriman dari ekspedisi logistik
4. Tanda terima barang dinas
5. Formulir penerimaan barang antar cabang
6. Tanda terima vendor dalam sistem procurement
7. Tanda terima barang gudang farmasi
8. Bukti serah terima proyek konstruksi
9. Slip penerimaan barang elektronik
10. Form tanda terima dalam sistem SAP
11. Tanda terima barang berupa dokumen
12. Nota pembelian dengan kolom tanda terima
13. Tanda terima di email otomatis
14. Tanda terima barang COD pada e-commerce
15. Template Excel untuk penerimaan barang
16. Tanda terima untuk barang pinjaman
17. Tanda terima barang impor dari bea cukai
18. Formulir pemeriksaan barang masuk pabrik
19. Tanda terima barang UMKM
Setiap contoh tanda terima barang di atas menunjukkan bagaimana fleksibilitas bentuk dokumen tetap harus diimbangi dengan konsistensi informasi yang dimuat. Sistem yang baik akan menstandarkan format ini agar mudah digunakan oleh tim penerimaan, audit, dan manajemen mutu.
Penutup
Memastikan bahwa perusahaan memiliki contoh tanda terima barang yang jelas, lengkap, dan terdokumentasi dengan baik adalah langkah penting dalam mendukung kelancaran operasional dan penguatan sistem manajemen mutu. Dokumen ini tidak hanya berguna untuk pencatatan dan audit, tetapi juga menjadi alat kontrol yang efektif untuk mencegah kesalahan, mendeteksi ketidaksesuaian, dan mempercepat pengambilan keputusan.
Agar proses ini berjalan lebih efisien, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan sistem digital yang terintegrasi. Salah satu solusi yang dapat membantu adalah platform ERP modern seperti SAP S4HANA yang menyediakan fitur manajemen mutu, pencatatan penerimaan barang, serta pelacakan proses secara real time. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai solusi ini, kunjungi Weefer.
Permudah Proses Verifikasi dan Pencatatan Tanda Terima Barang dengan SAP S/4HANA
SAP S/4HANA memudahkan proses verifikasi dan pencatatan tanda terima barang secara otomatis, akurat, dan terintegrasi dengan sistem logistik perusahaan Anda.