Di era bisnis yang kian kompetitif, konsumen kini menaruh ekspektasi tinggi terhadap kualitas produk dan layanan. Sedikit saja kesalahan produksi dapat berdampak besar pada reputasi perusahaan. Oleh karena itu, peran quality control punya urgensi tinggi sebagai jaminan kualitas yang konsisten. Quality control adalah salah satu elemen inti dari sistem manajemen mutu yang telah digunakan sejak lama di berbagai industri. Keberadaannya punya peran signifikan dalam rangka meningkatkan customer satisfaction. Artikel ini membahas lebih lanjut apa itu quality control beserta tugasnya, apa saja manfaatnya, dan contohnya pada industri.
Apa Itu Quality Control?

Dalam dunia industri dan bisnis modern, quality control jadi bagian tak terpisahkan dari proses produksi. Secara umum, quality control adalah proses sistematis yang digunakan untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang diberikan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan, regulasi pemerintah, maupun ekspektasi pelanggan.
Merujuk dari Jurnal ITS Science, quality control dilakukan melalui serangkaian kegiatan seperti inspeksi, pengujian produk, pengawasan proses produksi, dan penggunaan alat bantu seperti statistik kualitas untuk menganalisis dan memantau hasil produksi. Kegiatan ini bisa dilakukan secara manual maupun otomatis, tergantung skala dan jenis industrinya.
Salah satu peran penting dari quality control adalah mencegah masuknya produk cacat ke pasar, menjaga keselamatan konsumen, serta memastikan efisiensi produksi. Menurut Dr. Joseph M. Juran, salah satu pelopor ilmu kualitas, “Quality means fitness for use.” Artinya, produk yang berkualitas adalah produk yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Sementara itu, sebuah penelitian dalam Journal of Operations Management menyatakan bahwa implementasi quality control secara efektif dapat meningkatkan produktivitas hingga 25% dan menurunkan tingkat pengembalian produk sebesar 40%. Hal ini menunjukkan peran signifikan quality control dalam industri.
Baca juga: 15 Program Manufaktur Terbaik di Indonesia 2025
Tugas Quality Control
Quality control adalah seluruh cakupan proses yang gunanya untuk make sure hasil agar sesuai standar. Dari situ dapat dijabarkan tugas utama quality control meliputi:

- Menyusun standar kualitas produk
- Melakukan inspeksi dan pengujian terhadap produk jadi
- Mencatat dan melaporkan cacat atau ketidaksesuaian
- Mengkoordinasikan perbaikan dan tindakan korektif
- Melakukan kalibrasi alat ukur
Maka dari itu, seorang profesional quality control perlu memiliki keterampilan berikut:
- Ketelitian tinggi
- Kemampuan analisis data
- Pemahaman prosedur standar industri
- Kemampuan komunikasi untuk menyampaikan temuan kepada tim
- Menguasai alat ukur dan teknik inspeksi
- Familiar dengan software pelaporan mutu
Melihat dari jobdesknya, pekerjaan QC termasuk krusial dan banyak industri butuh. Gaji seorang quality control (QC) sangat bervariasi tergantung industri, pengalaman, dan lokasi geografis. Menurut Indeed, di Indonesia, rata-rata gaji QC pemula berkisar antara Rp4.000.000 hingga Rp6.000.000 per bulan.
Sedangkan untuk posisi senior, supervisor, atau manajer quality control, gaji bisa mencapai Rp 10 juta ke atas per bulan. Perusahaan multinasional biasanya menawarkan kompensasi lebih tinggi, apalagi jika kandidat menguasai teknologi digital dan sistem manajemen mutu terkini.
Baca juga: Contoh Laporan Produksi untuk Pabrik di Indonesia (2025)
Manfaat Quality Control
Penerapan quality control yang baik memberikan berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan. Berikut manfaat utamanya:

Menjaga kepuasan konsumen
Dengan memastikan produk sesuai spesifikasi, perusahaan mampu membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen. Konsumen yang puas cenderung melakukan repeat order dan merekomendasikan produk.
Mengurangi biaya produksi
Kualitas produk yang terjaga mengurangi risiko produk cacat, yang artinya perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk rework atau penarikan produk (recall).
Memperkuat citra perusahaan
Produk berkualitas menjadi representasi langsung dari reputasi perusahaan. Quality control adalah alat untuk menjaga citra ini tetap positif di mata publik dan pemangku kepentingan.
Meningkatkan efisiensi operasional
Dengan data yang dikumpulkan dari hasil inspeksi dan evaluasi, perusahaan dapat mengidentifikasi titik lemah dalam proses produksi dan segera melakukan perbaikan.
Kepatuhan terhadap standar dan regulasi
Banyak industri yang mensyaratkan standar kualitas tertentu. Misalnya, industri makanan dan farmasi yang harus mematuhi HACCP atau GMP. Quality control adalah tools yang memastikan keseluruhan proses berjalan sebagaimana aturan berlaku.
Pengambilan keputusan lebih cepat
Quality control berbasis data yang akurat memudahkan manajer untuk mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi besar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menetapkan kebijakan yang lebih strategis dan tepat sasaran.
Contoh Quality Control dalam Industri
Beberapa contoh quality control yang paling fundamental dan sering digunakan pada berbagai industri:

Inspection (Pemeriksaan Langsung)
Inspection adalah metode QC paling dasar yang dilakukan dengan mengecek produk atau komponen satu per satu, baik secara visual maupun menggunakan alat ukur. Tujuannya untuk memastikan setiap output memenuhi standar kualitas perusahaan berdasarkan indikator tertentu.
Melansir dari International Journal of Scientific & Engineering Research, jenisnya ada: incoming inspection, in-process inspection, dan final inspection.
Kelebihan QC ini adalah bisa langsung mendeteksi cacat nyata dan mudah dilakukan tanpa alat rumit. Di lain hal, kelemahannya yakni butuh SDM tidak sedikit. Selain itu, juga tidak menjamin kualitas seluruh batch bila hanya sampling.
Statistical process control (SPC)
SPC adalah pendekatan QC yang menggunakan data statistik untuk memantau dan mengendalikan suatu proses. Alat utamanya adalah control chart (peta kendali) yang menunjukkan apakah proses produksi masih berada dalam batas wajar atau sudah mulai menyimpang.
Banyak masalah kualitas tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi akibat variasi kecil yang terus-menerus. SPC ini ibaratnya semacam detektor yang mengenali tren sebelum menyebar jadi masalah besar. Contoh alat SPC adalah X-bar chart (untuk rata-rata), R-chart (untuk rentang), dan P-chart (untuk proporsi cacat).
Kelebihan SPC yakni memungkinkan tindak preventif kecacatan sebelum terjadi, serta sesuai untuk produksi berskala besar. Sementara itu, kelemahannya adalah tidak mendeteksi semua jenis cacat, serta butuh data yang konsisten dan jumlahnya banyak.
Cause and Effect Diagram (Diagram Ishikawa/Fishbone)
Diagram ini digunakan untuk mencari akar penyebab dari suatu masalah kualitas. Bentuknya seperti tulang ikan, dengan “kepala” berisi masalah utama dan “tulang” berisi kemungkinan penyebab yang dikelompokkan dalam kategori umum seperti manusia, mesin, material, metode, lingkungan, dan pengukuran.
Jika terjadi banyak produk cacat, tim QC bisa membuat diagram fishbone untuk menyelidiki apakah penyebabnya dari alat, pekerja, atau bahan baku. Hal ini karena memang keunggulannya adalah berupa tampilan visual yang memudahkan analisis.
Namun, fishbone punya kelemahan dalam hal keterbatasan untuk menyediakan solusi karena tidak menunjukkan mana penyebab yang paling berdampak atau paling sering terjadi. Semua penyebab disajikan sejajar, padahal tidak semuanya punya kontribusi yang sama terhadap masalah.
Quality Management (QM) Module di SAP S/4HANA
Di industrialisasi modern, quality control adalah proses sangat panjang. Maka dari itu, tak sedikit industri yang bertransformasi menggunakan sistem yang terintegrasi untuk efektivitas dan efisiensi QC.
SAP punya modul khusus yang terintegrasi dengan proses procurement, production, dan inventory, yaitu Quality Management (QM). QC tidak lagi berdiri sendiri, tetapi menyatu dengan alur bisnis secara real-time, mulai dari pemeriksaan bahan baku sampai audit pemasok.
Kelebihannya, QC dengan SAP S/4HANA membuat proses jadi lebih cepat dan terpantau real-time tanpa dokumen manual, serta terhubung langsung ke bagian lain seperti pembelian dan gudang. Cocok untuk perusahaan besar yang butuh sistem menyeluruh dan audit digital.
Kesimpulan
Quality control adalah fondasi penting dalam menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan. Baik di sektor manufaktur, kesehatan, maupun teknologi, penerapan quality control dapat memberikan dampak besar terhadap efisiensi, reputasi, dan kepatuhan hukum perusahaan.
Untuk menunjang sistem quality control yang lebih efisien, perusahaan juga dapat mempertimbangkan solusi teknologi berbasis ERP seperti SAP S/4HANA. Dengan sistem yang terintegrasi, pengawasan mutu bisa dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan real-time. Pelajari lebih lanjut tentang solusi SAP S/4HANA di sini.
Ingin Quality Control yang Lebih Terukur dan Terotomatisasi?
Optimalkan proses pengawasan mutu produk dari hulu ke hilir dengan SAP S/4HANA. Solusi ERP yang dirancang untuk kontrol kualitas modern.