Wholesale Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya di 2025

Wholesale adalah salah satu model bisnis yang terus berkembang pesat, terutama di era digital seperti sekarang. Banyak orang menganggapnya hanya sebagai pembelian dalam jumlah besar, tetapi konsepnya jauh lebih luas dan strategis. 

Sebagai inti dari distribusi barang, wholesale membuka peluang tak terbatas bagi para pebisnis, dari pengusaha kecil hingga perusahaan besar. Terlebih dengan kemudahan teknologi dan sistem manajemen rantai pasok yang semakin canggih, peran wholesale kini tak hanya terbatas pada distribusi fisik, tapi juga menjadi bagian penting dalam efisiensi logistik dan strategi penetapan harga. 

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang apa itu wholesale, jenis-jenisnya, dan bagaimana manfaatnya semakin relevan di 2025, simak sampai akhir ya!

Apa itu Wholesale?

Wholesale adalah proses penjualan barang dalam jumlah besar kepada pengecer, distributor, atau bisnis lain, bukan langsung kepada konsumen akhir. Menurut Investopedia, wholesaling melibatkan pembelian barang dalam jumlah besar dari produsen dengan harga diskon, kemudian menjualnya kembali kepada pengecer dengan harga yang lebih tinggi. 

Pelaku wholesale disebut sebagai wholesaler, ia bertindak sebagai perantara dalam rantai pasokan, menghubungkan produsen dengan pengecer atau bisnis lain yang membutuhkan produk tersebut. Dengan demikian, wholesaling memainkan peran penting dalam efisiensi rantai pasokan dan distribusi barang secara massal.

Menurut European Commission, wholesaling melibatkan perusahaan yang secara eksklusif atau terutama terlibat dalam penjualan kembali barang atas nama mereka sendiri kepada pengecer, grosir lain, produsen, atau pengguna profesional lainnya. Barang dapat dijual kembali dalam kondisi yang sama atau setelah diproses, diperlakukan, dikemas, atau dikemas ulang yang biasanya dilakukan oleh pedagang grosir.

Model bisnis ini banyak ditemukan di sektor seperti makanan dan minuman, elektronik, alat kesehatan, hingga fashion. Di Indonesia, wholesaling juga menjadi tulang punggung distribusi nasional karena mampu menekan biaya logistik dan mempercepat ketersediaan produk di berbagai wilayah.

Baca juga: Apa itu SAP HANA? Ini Pengertian dan Review Lengkapnya 2025

Mengenali Jenis-Jenis Wholesale

Wholesale adalah model bisnis yang menghubungkan produsen dengan pengecer atau bisnis lain melalui penjualan barang dalam jumlah besar. Terdapat berbagai jenis wholesaler yang beroperasi dalam rantai pasokan, masing-masing dengan peran dan fungsi yang spesifik. Berikut adalah beberapa jenis wholesaler yang umum ditemui:

Merchant wholesaler

Merchant wholesalers membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya kembali kepada pengecer atau bisnis lain. Mereka mengelola inventaris, menentukan harga, dan sering kali menyediakan layanan tambahan seperti pengemasan dan pengiriman.

Brokers dan agen

Brokers dan agen bertindak sebagai perantara antara produsen dan pembeli tanpa memiliki kepemilikan atas barang. Mereka membantu dalam negosiasi transaksi dan mendapatkan komisi dari penjualan yang berhasil.

Wholesaler khusus

Wholesalers khusus fokus pada produk tertentu atau niche. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang produk atau pasar tersebut dan melayani pelanggan yang membutuhkan spesialisasi tersebut.

Drop Shippers

Drop shippers tidak menyimpan inventaris barang. Sebaliknya, mereka memfasilitasi penjualan antara produsen dan pengecer, mengirimkan produk langsung dari produsen ke konsumen akhir setelah menerima pesanan.

Cash-and-Carry Wholesalers

Model ini melibatkan pengecer atau bisnis yang membeli barang dalam jumlah besar dan membayar serta membawa barang tersebut langsung dari gudang wholesaler tanpa pengiriman tambahan.

Rack wholesaler

Jenis wholesaler ini menyediakan dan mengelola stok di rak-rak pengecer, terutama di toko swalayan atau convenience store. Mereka memasok produk tertentu (seperti makanan ringan, aksesoris ponsel, atau kosmetik murah), sekaligus memantau penjualan dan pengisian ulang stok.

Internet wholesaler (E-wholesaler)

Internet wholesalers adalah jenis grosir yang beroperasi sepenuhnya secara online, tanpa kehadiran fisik seperti gudang toko tradisional. Mereka menjual produk grosir dalam jumlah besar melalui situs web atau platform e-commerce ke pengecer, reseller, atau konsumen bisnis (B2B). Contohnya seperti Evermos, Mbizmarket, dan banyak lainnya.

Baca Juga: 10 Software Stok Barang Terbaik untuk Bisnis Anda di Tahun 2025

Manfaat Menjalankan Model Bisnis Wholesale untuk Perusahaan

Wholesale adalah model bisnis yang dapat menawarkan berbagai keuntungan strategis bagi perusahaan, mulai dari efisiensi biaya hingga perluasan jangkauan pasar. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan model bisnis wholesale: 

Efisiensi biaya dan penghematan skala

Dengan membeli barang dalam jumlah besar, perusahaan dapat memanfaatkan ekonomi skala untuk menurunkan biaya per unit. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada pengecer atau distributor. Tentu saja sambil tetap mempertahankan margin keuntungan yang sehat. 

Sebagai contoh, konsumen individu dapat menghemat hingga 25% hingga 35% dengan membeli barang secara grosir di outlet seperti Indomaret atau Alfamart yang juga menjual produk dalam jumlah besar kepada pengecer, atau di tempat seperti Gudang Garam Wholesale yang menyediakan barang dengan harga grosir untuk para pemilik usaha kecil dan menengah.

Perluasan jangkauan pasar

Melalui kemitraan dengan wholesaler, perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus menginvestasikan sumber daya besar dalam pemasaran langsung. Wholesaler memiliki jaringan distribusi yang luas, memungkinkan produk perusahaan tersedia di berbagai lokasi dan toko, meningkatkan visibilitas merek dan potensi penjualan.

Peningkatan arus kas dan stabilitas keuangan

Penjualan dalam jumlah besar kepada wholesaler memberikan arus kas yang lebih stabil dan cepat dibandingkan dengan penjualan eceran. Pembayaran dalam jumlah besar dari wholesaler memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien, memenuhi kewajiban keuangan, dan berinvestasi dalam pengembangan produk atau ekspansi bisnis.

Menurut Impact First, 75% bisnis yang berintegrasi dengan sistem grosir melaporkan penurunan risiko stok kosong dan gangguan distribusi. 

Pengurangan biaya operasional dan logistik

Dengan menggunakan jaringan distribusi wholesaler, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman produk. Wholesaler sering kali memiliki fasilitas logistik yang lebih besar dan efisien, memungkinkan pengiriman produk dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah.

Bisa lebih fokus pada produksi & inovasi

Menyerahkan aspek distribusi kepada wholesaler, perusahaan dapat fokus pada inti bisnis mereka, yaitu produksi dan inovasi produk. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk, mengembangkan varian baru, dan memenuhi kebutuhan pasar dengan lebih cepat dan efektif.

Kesimpulan

Wholesale bukan hanya model bisnis tradisional yang menjual barang dalam jumlah besar. Akan tetapi, wholesale adalah strategi yang mampu memberikan efisiensi biaya, memperluas distribusi, dan memperkuat hubungan B2B jika dikelola dengan tepat. 

Dengan memahami jenis-jenis wholesale dan manfaatnya, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasok, meningkatkan margin keuntungan, serta mengantisipasi kebutuhan pasar secara lebih cepat dan akurat.

Untuk mendukung operasional wholesale yang lebih terstruktur, efisien, dan berbasis data, Anda bisa memanfaatkan SAP S/4HANA dari Weefer. Dengan platform ERP ini, Anda bisa mengelola inventaris, keuangan, pengadaan, dan distribusi secara real-time dan terintegrasi. Jadikan bisnis wholesale Anda lebih tangguh dan adaptif di era digital melalui sistem yang cerdas dan scalable.