Case Study OnePro Dari Lumpuh Total Akibat Ransomware Hingga Recovery dalam Hitungan Menit

Case Study OnePro: Dari Lumpuh Total Akibat Ransomware Hingga Recovery dalam Hitungan Menit

Share on:

Bagi perusahaan publik, nilai saham dan kepercayaan investor adalah aset tak ternilai. Keduanya dibangun bertahun-tahun, namun itu bisa runtuh dalam hitungan jam. Pemicunya? Sebuah serangan siber yang tidak hanya mengenkripsi data, tetapi juga melumpuhkan reputasi dan operasional bisnis. Mari kita simak studi kasus ini yang kami lansir dari OnePro. 

Inilah skenario mimpi buruk yang menjadi kenyataan bagi sebuah perusahaan investment holding terkemuka yang terdaftar di Bursa Malaysia pada awal tahun 2024 kemarin (nama perusahaan dirahasiakan). Serangan ransomware dahsyat tidak hanya mengunci 90% data mereka, tetapi juga menguji ketahanan bisnis dan kepercayaan pasar hingga titik terendah. 

Kisah mereka adalah pelajaran berharga tentang bagaimana ancaman modern membongkar kelemahan strategi konvensional, dan bagaimana pendekatan cross-cloud yang cerdas menjadi kunci untuk bangkit lebih kuat. 

Pukulan Telak di Jantung Operasional: Kronologi Serangan Ransomware 

Pukulan Telak di Jantung Operasional Kronologi Serangan Ransomware

Sebagai perusahaan publik, entitas ini beroperasi di bawah pengawasan regulasi yang ketat, termasuk Undang-Undang Keamanan Siber 2024 Malaysia (Akta 854). Peraturan ini menuntut perusahaan untuk menerapkan kerangka kerja keamanan siber yang komprehensif. Namun, regulasi di atas kertas diuji secara brutal ketika serangan ransomware berhasil menembus pertahanan mereka. 

Dalam satu malam, peretas berhasil mengenkripsi 90% data di salah satu unit bisnis strategis mereka. Dampaknya terasa seketika: 

  • Operasional Lumpuh: Proses bisnis yang bergantung pada data menjadi macet total. 
  • Pemulihan Manual yang Lambat: Tim IT berjuang keras melakukan pemulihan, namun ketergantungan pada proses manual membuat upaya tersebut sangat lambat dan tidak efisien. 
  • Kerugian Finansial Signifikan: Setiap menit downtime berarti kerugian pendapatan, rusaknya reputasi, dan potensi denda dari regulator. 

Insiden ini menjadi lonceng peringatan yang memekakkan telinga. Strategi pemulihan bencana (Disaster Recovery/DR) yang mereka miliki ternyata tidak berdaya menghadapi ancaman modern. 

“Ketika teknisi keamanan kami memberitahu saya bahwa baik penyimpanan produksi maupun penyimpanan cadangan (backup) telah dienkripsi oleh peretas, saat itu saya sadar bahwa strategi pemulihan bencana tradisional tidak lagi cukup.” 

Mr. Lim, Direktur Infrastruktur IT Perusahaan 

Kutipan dari Mr. Lim menggarisbawahi inti masalahnya: ransomware modern tidak hanya menargetkan data utama Anda; mereka secara aktif memburu dan mengenkripsi data cadangan Anda, membuat metode pemulihan konvensional menjadi sia-sia. 

Tantangan Ganda: Krisis Operasional dan Tuntutan Kepatuhan Regulasi 

Tantangan Ganda Krisis Operasional dan Tuntutan Kepatuhan Regulasi

Setelah serangan terjadi, perusahaan ini dihadapkan pada dua tantangan besar yang harus segera diatasi: 

  1. Memulihkan Operasional Secepat Mungkin: Mengembalikan data dan sistem agar bisnis bisa berjalan kembali adalah prioritas utama untuk menekan kerugian lebih lanjut. 
  2. Memenuhi Kepatuhan Regulasi yang Ketat: Sebagai perusahaan publik, mereka wajib membuktikan kepada auditor dan regulator bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mencegah insiden serupa di masa depan. 

Audit keamanan siber pasca-insiden menyoroti beberapa isu kritis dalam infrastruktur mereka: 

  • Alat Pemulihan Data yang Tidak Efisien: Perangkat lunak DR yang ada tidak mampu merestorasi data dalam kerangka waktu yang dapat diterima bisnis (Recovery Time Objective / RTO). 
  • Penyimpanan Cadangan yang Rentan: Fakta bahwa backup storage ikut terenkripsi menunjukkan adanya satu titik kegagalan (single point of failure) yang fatal. 
  • Kebutuhan Resiliensi yang Lebih Tinggi: Auditor menuntut metode perlindungan dan pemulihan data yang jauh lebih tangguh untuk memastikan kelangsungan bisnis pasca-serangan. 

Perusahaan ini berada di persimpangan jalan: terus menggunakan pendekatan lama yang terbukti gagal, atau melakukan transformasi total pada strategi pertahanan siber mereka. 

Solusi: Membangun Benteng Pertahanan Berlapis dengan Strategi Cross-Cloud 

Solusi Membangun Benteng Pertahanan Berlapis dengan Strategi Cross Cloud

Menyadari bahwa mereka tidak bisa mengatasi tantangan ini sendirian, manajemen perusahaan memutuskan untuk bekerja sama dengan para ahli keamanan siber dan infrastruktur cloud. Pilihan jatuh pada implementasi solusi HyperBDR untuk merancang dan mengeksekusi strategi pemulihan bencana cross-cloud yang canggih dan berlapis. Tiga pilar utama dari strategi ini adalah: 

Pilar #1: Migrasi Beban Kerja Produksi ke Cloud (Huawei Cloud) 

Langkah pertama adalah memindahkan beban kerja produksi dari infrastruktur on-premises yang rentan ke Huawei Cloud. Keputusan strategis ini memberikan beberapa keuntungan instan, seperti mengurangi ketergantungan fisik, meningkatkan skalabilitas, dan memanfaatkan arsitektur keamanan cloud yang lebih canggih. 

Pilar #2: Otomatisasi DR di Availability Zone (AZ) yang Berbeda 

Untuk menciptakan redundansi, lingkungan pemulihan bencana didirikan di Availability Zone (AZ) yang terpisah secara fisik di dalam Huawei Cloud. Di sinilah teknologi HyperBDR memainkan peran kuncinya. Teknologi Boot in Cloud miliknya memungkinkan data cadangan yang bersih dipulihkan menjadi host operasional di cloud hanya dengan satu kali klik. Proses failover dan pemulihan otomatis ini memangkas downtime dari berhari-hari menjadi hanya dalam hitungan menit. 

Pilar #3: Salinan Ketiga yang Aman di AWS (Lapisan Pertahanan Pamungkas) 

Inilah lapisan pertahanan terakhir dan terkuat. Mengadopsi prinsip pertahanan mendalam (defense-in-depth), salinan data ketiga disimpan di penyedia cloud yang berbeda, yaitu AWS (Amazon Web Services). Jika data cadangan di Huawei Cloud terganggu, sistem dapat dengan mulus melakukan failover ke AWS untuk restorasi. Ini menghilangkan single point of failure dan melindungi bisnis dari risiko kegagalan di tingkat penyedia layanan. 

Hasil Akhir: Transformasi dari Korban Menjadi Pemenang 

Implementasi strategi cross-cloud DR dengan HyperBDR memberikan hasil yang transformatif dan terukur: 

  • Peningkatan Drastis Resiliensi Siber: Strategi berlapis ini menghilangkan single point of failure, memperkuat postur keamanan perusahaan secara keseluruhan. 
  • Waktu Pemulihan yang Dipangkas Secara Dramatis: Kemampuan pemulihan otomatis satu-klik mengubah total paradigma DR, dari proses berhari-hari penuh kepanikan menjadi pemulihan terkendali dalam hitungan menit. 
  • Tercapainya Kepatuhan Regulasi: Strategi baru ini sepenuhnya sejalan dengan UU Keamanan Siber 2024, memenuhi persyaratan audit dan meningkatkan kepercayaan regulator. 
  • Memperkuat Kepercayaan Investor: Dengan menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan untuk melindungi aset, kepercayaan investor terhadap perusahaan kembali pulih dan bahkan menguat. 

Pelajaran Telah Dipetik. Apakah Perusahaan Anda Siap? 

Kisah dari perusahaan di Malaysia ini bukan sekadar cerita dari negeri seberang; ini adalah cerminan dari ancaman nyata yang dihadapi oleh setiap bisnis di Indonesia saat ini. Pertanyaannya bukan lagi jika Anda akan diserang, tetapi kapan. 

Menunggu hingga serangan terjadi adalah sebuah kelalaian strategis yang bisa merugikan Anda segalanya. Strategi pemulihan bencana tradisional yang mengandalkan backup di satu lokasi atau satu platform terbukti tidak lagi memadai. 

Jangan biarkan perusahaan Anda menjadi statistik berikutnya. 

Di Weefer, kami memahami bahwa setiap menit downtime adalah kerugian. Tim ahli kami siap membantu Anda merancang dan mengimplementasikan strategi pemulihan bencana cross-cloud yang cerdas dan berlapis, seperti yang telah terbukti berhasil dalam studi kasus ini. 

Ransomware tidak menunggu jadwal Anda. Segera amankan aset digital paling berharga milik Anda sebelum terlambat. 

Siap melindungi bisnis Anda dari ancaman ransomware?

Mulai konsultasi gratis dengan kami dan amankan data Anda dengan solusi pemulihan cloud efektif dan efisien sekarang juga!

Hubungi SalesDemo Gratis

Share on:

Author

A. Alfan Alif

Categories: (1)

OnePro

Tags: (1)

ransomware
To the top
email-subscribe

Tetap terhubung dan terinformasi. Berlangganan newsletter kami dan dapatkan akses eksklusif ke event, diskon, dan tips yang hanya kami bagikan melalui email.