Dalam dunia logistik dan manajemen rantai pasok, kesalahan perhitungan bisa berdampak besar. Salah satu komponen penting dalam pengelolaan inventaris adalah safety stock atau stok pengaman. Konsep ini menjadi krusial untuk mencegah kekosongan barang, menjaga kelangsungan produksi, dan memenuhi permintaan pelanggan secara konsisten. Namun, banyak perusahaan masih kebingungan dalam menentukan berapa jumlah stok pengaman yang ideal. Pertanyaan seperti “Bagaimana cara menghitung safety stock?” atau “Apa rumus z untuk stok pengaman?” kerap muncul di forum diskusi logistik dan kelas manajemen operasi. Untuk itu, simak bahasan rumus safety stock berikut.
Apa Itu Rumus Safety Stock?

Safety stock merupakan ekstra stok yang punya peran sebagai cadangan kala terjadi permintaan yang melonjak maupun pasokan yang terlambat. Konsep ini mirip dengan “payung sebelum hujan”, yakni kita menyimpan barang melebihi rata-rata konsumsi normal untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian.
Rumus safety stock adalah formula matematis yang digunakan untuk menentukan jumlah stok pengaman yang ideal. Tanpa rumus yang tepat, perusahaan berisiko mengalami stockout (kehabisan barang), yang pada akhirnya merusak reputasi dan kepuasan pelanggan.
Menurut Journal of Operations Management (2020), safety stock menjadi alat penting untuk mengurangi variabilitas dalam supply chain. Adanya stok pengaman memungkinkan perusahaan tetap memenuhi permintaan meski pasokan tertunda.
Baca juga: 10 Software Stok Barang Terbaik untuk Bisnis Anda di Tahun 2024
Bagaimana Cara Menghitung Rumus Safety Stock?
Membahas “bagaimana cara menghitung stok pengaman?” berarti kita harus memahami berbagai metode perhitungannya. Secara umum, terdapat dua pendekatan utama: metode statistik dan metode non-statistik.

1. Metode statistik dengan rumus Z
Metode ini memperhitungkan tingkat layanan (service level), deviasi standar, dan waktu pengiriman. Inilah yang sering dirujuk saat orang bertanya: Apa rumus z untuk stok pengaman?
Rumus safety stock (Metode Statistik):

Keterangan:
- Z = angka Z berdasarkan tingkat layanan (misalnya: 1,65 untuk 95%)
- σd = standar deviasi permintaan harian
- L = lead time dalam hari
Contoh:
Jika permintaan harian rata-rata adalah 100 unit dengan deviasi 20, dan lead time 5 hari, serta Anda menginginkan tingkat layanan 95% (Z = 1,65), maka:

Hasil ini bisa dibulatkan ke 74 unit. Artinya, Anda butuh menyimpan 74 unit sebagai cadangan stok.
2. Metode rata-rata lead time
Metode ini sebenarnya lebih sederhana dan kerap dipakai oleh bisnis yang skalanya kecil.
Meski kurang presisi, metode ini cukup berguna ketika data historis terbatas. Contoh perhitungannya: permintaan maksimum = 120 unit/hari, permintaan rata-rata = 80 unit/hari, lead time maksimum = 7 hari, lead time rata-rata = 4 hari.
Gunakan rumus safety stock ini:
Safety Stock = (120 × 7) − (80 × 4)
Safety Stock = 840 − 320 = 520 unit
Berdasarkan hasil perhitungan ini, Anda perlu menyimpan 520 unit sebagai cadangan stok untuk keamanan usaha.
3. Integrasi dengan rumus EOQ
Pertanyaan umum seperti “Apa rumus EOQ dengan stok pengaman?” menunjukkan bahwa rumus ini sering kali dikaitkan dengan strategi persediaan yang lebih luas. Economic Order Quantity (EOQ) memang dapat membantu dalam penentuan jumlah pesanan optimal, sementara safety stock mengantisipasi ketidakpastian.
Jika digabungkan, perusahaan dapat menjaga efisiensi sekaligus mengurangi risiko. Apabila Anda ingin memadukan dengan rumus EOQ, berikut formatnya:

EOQ dapat dihitung menggunakan formula standar, lalu tambahkan stok pengaman agar pesanan berikutnya tidak terlambat diproses. Contoh perhitungan: permintaan tahunan = 24.000 unit, biaya pemesanan (S) = Rp150.000, biaya penyimpanan/unit/tahun (H) = Rp6.000.
Maka:
EOQ = √((2 × D × S) / H)
EOQ = √((2×24000×150000) / 6000)
EOQ = √1.200.000 = 1.095 unit
Artinya, perusahaan butuh menyimpan 1.095 unit sebagai cadangan stok.
Studi kasus dan survei pendukung
Dalam studi yang dilakukan oleh Logistics Bureau (2022), perusahaan yang menerapkan rumus safety stock secara konsisten mampu mengurangi risiko kehabisan barang hingga 65%. Selain itu, penelitian dari International Journal of Production Economics juga menunjukkan bahwa pengelolaan stok pengaman yang tepat mampu meningkatkan efisiensi operasional sebesar 18% secara rata-rata.
Baca juga: 11 Cara Jitu Kelola Sistem Manajemen Gudang di 2025
Manfaat Rumus Safety Stock Bagi Perusahaan
Menerapkan rumus safety stock secara konsisten bukan hanya soal perhitungan angka, tetapi juga strategi besar dalam pengelolaan rantai pasok. Berikut lima manfaat utama dan paling fundamental dari penggunaan safety stock yang terukur:
1. Mencegah kehabisan stok (Stockout)
Pada hakikatnya, manfaat fundamental safety stock adalah mencegah terjadinya kekosongan barang saat ada pasokan yang terlambat ataupun terjadi lonjakan permintaan. Tanpa stok pengaman, perusahaan berisiko kehilangan penjualan, merusak hubungan dengan pelanggan, hingga menurunkan reputasi merek.
Menurut penelitian dari McKinsey & Company (2022), perusahaan ritel global yang mampu menjaga tingkat ketersediaan barang secara konsisten selama pandemi justru mengalami peningkatan loyalitas pelanggan hingga 15%. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya peran safety stock dalam menjaga kesinambungan operasional.
2. Menjaga tingkat layanan pelanggan (Customer Service Level)
Safety stock yang dihitung dengan tepat sangat membantu perusahaan dalam mempertahankan service level—yakni kemampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu. Service level tinggi sangat berkorelasi dengan kepuasan pelanggan dan peningkatan retensi.
Sebuah studi dari International Journal of Logistics Management (Chopra & Sodhi, 2014) menunjukkan bahwa peningkatan service level sebesar 10% dapat berbanding lurus dengan peningkatan omzet hingga 5%, terutama dalam industri dengan persaingan tinggi.
3. Mengurangi biaya darurat dan ketergantungan pada supplier
Tanpa stok pengaman, perusahaan biasanya akan melakukan pembelian darurat jika terjadi keterlambatan pasokan, dan ini seringkali berbiaya tinggi. Selain itu, safety stock juga mengurangi ketergantungan mutlak pada satu pemasok atau rute distribusi tertentu.
MIT Sloan Management Review mencatat bahwa perusahaan yang menerapkan strategi multilevel inventory control dengan safety stock di berbagai titik distribusi berhasil menghemat biaya logistik hingga 12% secara tahunan.
4. Memberikan buffer terhadap ketidakpastian permintaan dan pasokan
Dalam rantai pasok, fluktuatifnya permintaan dan tidak menentunya lead time ibarat dua musuh utama. Safety stock berfungsi sebagai “penyangga” (buffer) yang menstabilkan dampak dari kedua variabel tersebut. Ini membantu perusahaan menghindari penjadwalan ulang produksi, keterlambatan pengiriman, atau permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi.
Menurut Harvard Business Review (2020), organisasi yang menyimpan safety stock berdasarkan perhitungan statistik justru lebih tangguh dalam menghadapi perubahan pasar mendadak, termasuk saat terjadi krisis global seperti pandemi COVID-19.
5. Meningkatkan efisiensi dan akurasi perencanaan produksi
Keakuratan perencanaan produksi salah satunya tergantung dari ketersediaan bahan baku sekaligus ketepatan waktu komponen. Dengan adanya safety stock, divisi produksi tidak perlu bergantung pada kedatangan pasokan secara real-time. Ini membuat jadwal produksi lebih stabil, efisien, dan tidak mudah terganggu oleh hambatan eksternal.
Penelitian dari International Journal of Production Research (Tang, 2006) menegaskan bahwa safety stock tidak hanya mendukung kelancaran produksi, tetapi juga memperbaiki kualitas perencanaan permintaan dan meminimalkan bullwhip effect di seluruh rantai pasok.
Kesimpulan
Mengetahui dan memahami rumus safety stock merupakan langkah awal untuk menciptakan sistem persediaan yang handal. Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan digital, keakuratan data dan perhitungan menjadi sangat krusial. Maka, pengelolaan stok pengaman pun sebaiknya dilakukan dengan bantuan sistem digital terintegrasi.
SAP S/4HANA dari Weefer dapat membantu Anda dalam hal ini. Dengan kemampuan analisis real-time dan integrasi supply chain, software erp ini mempermudah perusahaan dalam memantau dan mengelola inventory dengan efisien. Pelajari lebih lanjut tentang SAP S/4HANA di sini dan konsultasikan kebutuhan Anda untuk bisnis yang lebih efektif serta efisien.
Kelola Safety Stock Lebih Akurat dengan SAP S/4HANA
Optimalkan perhitungan safety stock Anda dengan sistem real-time dari SAP S/4HANA. Hindari kelebihan atau kekurangan stok, dan buat keputusan inventori lebih tepat berbasis data.