Memahami Customer Pain Point dalam Mengembangkan Bisnis

Pain point adalah hal yang wajib dipahami oleh setiap bisnis. Dari pain point inilah, bisnis dapat mengembangkan sebuah produk yang dibutuhkan pasar.

Terlebih, customer saat ini semakin ingin didengar. Bahkan, bisa jadi sekarang ini customer anda ingin menjadi bagian penting dalam perjalanan bisnis anda. Tidak salah memang, pelanggan adalah kunci sukses sebuah bisnis.

Bisnis dapat berkembang salah satu faktor yang memengaruhi adalah profit. Bisnis mampu menghasilkan keuntungan dari peran konsumen juga.

Maka dari itu, memahami customer pain point adalah strategi yang dapat bisnis anda gunakan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh customer anda.

Penjelasan Pain Point

ilustrasi customer pain point adalah

Pain point adalah masalah yang sedang atau mungkin akan dihadapi oleh calon konsumen dalam bisnis. Intinya, pain point adalah kendala yang dialami oleh konsumen.

Bagi marketing, mengetahui pain point seorang konsumen itu penting. Karena, pain point dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah bisnis. Secara sederhana, pain point adalah sebuah peluang dalam bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan.

Mengurangi pain point adalah strategi yang dapat diterapkan dalam proses pengembangan produk.

Bisnis perlu memerhatikan apakah produk mereka dapat menjadi solusi masalah yang dimiliki customer. Anda juga dapat mengidentifikasi apakah produk anda memiliki potensi masalah yang bisa menjadi kesulitan bagi seorang konsumen ketika digunakan.

Macam-Macam Pain Point

Pain point dapat disebabkan bermacam-macam hal. Berbeda penyebab, maka berbeda juga penanganan dan solusi yang tepat bagi pain point tersebut.

Umumnya, pain point terbagi menjadi tiga macam sebagai berikut.

Keuangan atau daya beli

Pain point ini adalah pain point yang berasal dari faktor keuangan. Bisnis harus memahami daya beli pasar dan kondisi ekonomi target market produk yang dijual.

Hal ini cukup penting agar bisnis anda dapat memahami apakah produk anda memiliki harga yang terlalu mahal. Sehingga, susah dijangkau oleh orang-orang yang justru sesuai dengan target yang anda harapkan.

Contoh pain point yang disebabkan oleh uang adalah harga produk anda terlampau mahal dibandingkan pesaing bisnis atau produk lain. Bisa juga, kurangnya transparansi produk anda ketika dijual.

Pain point dari proses

Proses disini merupakan pain point yang disebabkan oleh kesulitan pelanggan memproses produk anda.

Sederhananya, proses yang kurang optimal dapat menghambat seorang customer untuk mencapai tujuan tertentu ketika berinteraksi dengan bisnis anda.

Contohnya saja, ketika seorang konsumen mau beli dari toko online anda dan batal karena proses checkout yang terlalu rumit. Ini menjadi hal yang mengganggu konsumen anda dan mengurangi kenyamanan konsumen.

Contoh lain seperti tulisan dalam website atau aplikasi anda terlalu kecil sehingga susah dibaca. Terlebih jika target market anda adalah orang dengan usia di atas 40 tahun. Hal ini dapat menjadi masalah serius, dan mengurangi potensi keuntungan.

Membangun komunikasi yang baik adalah salah satu cara yang dapat anda gunakan untuk mengetahui jika ada pain point seperti ini.

Selain itu, memiliki tim pengembangan produk andal dan berpengalaman sangat penting. Agar produk anda diterima dengan baik di konsumen.

Kurangnya sumber bantuan

Bayangkan jika seorang calon konsumen membeli barang anda namun, ia belum tahu cara menggunakan produk anda. Konsumen tersebut selanjutnya akan mencari layanan bantuan yang bisa memandu cara penggunaan produk tersebut.

Masalah bisa muncul ketika perusahaan anda tidak menyediakan layanan bantuan. Atau, layanan bantuan yang anda sediakan kurang baik.

Sehingga, masalah yang dialami customer tidak terselesaikan. Ini dapat memberikan pengalaman yang buruk bagi bisnis anda. Mengingat kenyamanan pelanggan sangat penting. Tidak terkecuali dalam hal kemudahan mendapat bantuan.

Inilah pain point yang berasal dari sumber bantuan yang dapat anda identifikasi. Pain point ini disebabkan ketika customer tidak mendapatkan bantuan dengan baik saat melakukan suatu proses.

Metode Mengidentifikasi Pain Point

Metode mengidentifikasi pain point adalah hal penting untuk anda ketahui. Mengingat, pain point memiliki peran krusial dalam perkembangan sebuah bisnis.

Artikel ini akan membahas secara singkat metode mengetahui pain point yang dialami customer anda. Anda juga dapat membaca lebih detail tentang cara efektif mengidentifikasi pain point dalam artikel berikut ini.

Berikut ini metode yang dapat anda gunakan untuk mengetahui pain point konsumen anda.

Kuantitatif

Riset pasar dengan metode kuantitatif artinya anda mengidentifikasi pain point konsumen anda dengan riset yang disajikan dengan data.

Riset ini berguna untuk mengetahui hal-hal yang mungkin berada di area abu-abu. Seperti hal tentang kualitas produk. Mengetahui baik tidaknya sebuah produk, dalam metode kuantitatif dapat dilakukan dengan mencari tahu seberapa besar pelanggan akan merekomendasikan produk tersebut misal.

Data yang berupa angka tersebut dapat diolah berdasarkan metrik, untuk menghasilkan suatu kesimpulan.

Kualitatif

Dalam riset kualitatif, bisnis anda dapat melibatkan peran divisi sales. Divisi sales adalah orang-orang yang paling dekat dengan konsumen anda.

Tim sales berhadapan langsung dengan konsumen, maka dari itu akan lebih mudah bagi mereka untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi customer. Sales juga dapat menggali informasi penyebab ketidak-puasan pelanggan terhadap produk anda.

Anda juga dapat memberikan survei dalam bentuk kuesioner untuk mendapatkan feedback yang dapat digunakan sebagai kritik dan saran. Dan sarana untuk mengetahui pain point konsumen.

Berdiskusi dengan tim sales dan customer service

Seperti yang sudah dibahas di atas, untuk mengetahui pain point seorang konsumen, anda dapat berdiskusi langsung dengan tim yang berhadapan dengan customer.

Seperti tim sales dan customer service, dua divisi ini memegang peran penting dalam hal yang berkaitan dengan pain point konsumen. Anda juga perlu membedakan apakah informasi tentang pain point tersebut berasal dari produk, atau dari konsumen.

Anda perlu menjelaskan bahwa dua hal ini sangat berbeda dan memiliki penanganan yang berbeda pula.

Bisnis anda juga perlu mengidentifikasi pain point konsumen secara berkala dan rutin. Karena, pain point seorang pelanggan selalu berubah setiap waktu. Yang bisa saja dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap bisnis dan produk anda.

Tips Mengatasi Pain Point Customer

tim riset pain point customer

Jika anda sudah berhasil mengetahui dan mengidentifikasi pain point konsumen, maka saatnya anda mencari solusi yang tepat terhadap pain point tersebut.

Solusi yang anda tawarkan juga harus benar-benar efektif dan efisien agar dapat memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen. Berikut ini beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk mengatasi pain point customer.

Berikan solusi yang spesifik

Memberikan solusi yang spesifik dan mudah dimengerti oleh konsumen adalah hal pertama yang bisa anda lakukan.

Solusi yang spesifik dan efektif juga dapat memberikan kesan bahwa bisnis anda benar-benar memahami kesulitan konsumen. Sehingga, konsumen akan merasa didengar dan diperhatikan.

Pastikan customer tahu pain point terselesaikan

Anda perlu memastikan bahwa pain point yang dirasakan customer selama ini sedang atau sudah anda selesaikan.

Hal ini menunjukkan komitmen dan komunikasi yang terjalin baik antara customer dan bisnis anda. Konsumen juga akan lebih menghargai upaya anda dalam memberikan opsi terhadap masalah yang mereka alami.

Identifikasi pain point umum

Identifikasi pula pain point umum yang mungkin terjadi dalam perusahaan anda. Pain point umum adalah masalah yang paling banyak dialami orang.

Sebagai contoh, orang-orang merasa customer service anda kurang sopan. Anda perlu memastikan batasan dan norma sopan yang berlaku di lingkungan sosial konsumen anda seperti apa. Dengan begitu, anda dapat memberikan solusi secara tepat.

Berikan kejelasan dan transparansi

Menjelaskan proses dan hal yang anda lakukan untuk menyelesaikan masalah yang konsumen alami juga bisa memberikan dampak positif.

Konsumen akan sangat menghargai jika mereka tahu perubahan apa yang anda berikan terhadap pain point mereka. Dengan demikian, anda dapat membuat konsumen merasakan bahwa mereka menjadi bagian penting dalam perjalanan bisnis anda.

Kesimpulan

Mencari tahu dan menawarkan solusi bagi pain point yang dialami konsumen dapat memberi banyak dampak positif. Anda dapat menarik konsumen baru yang pain pointnya tidak terselesaikan dengan pesaing anda misal.

Bisnis anda juga dapat menarik konsumen yang pergi dengan menjelaskan bahwa anda telah melakukan perbaikan.

Bisnis yang dapat menyelesaikan pain point customer mereka juga lebih dipercaya. Dan hasilnya memiliki lebih banyak customer yang setia.

Mohamad Krisna

Categories:

Karyawan

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts