fungsi RPA HR

3 Fungsi RPA atau Robotic Process Automation Pada Divisi HR

Pada era ini beberapa divisi HR mulai memperhatikan sebuah istilah ‘humanized workplace’.

Istilah ini memiliki definisi sederhana yaitu memanusiakan tempat kerja agar para tenaga kerja di suatu perusahaan tersebut tetap merasa aman dan dihargai sebagai manusia.

Bukan hanya sekedar berubah menjadi digital saja, hubungan antara perusahaan, tenaga kerja dan pelanggan pun harus diberdayakan. Berubah menjadi digital bukan berarti anda menghilangkan komunikasi antar manusia di dalamnya.

Salah satu cara agar sebuah bisnis bertahan adalah adanya komunikasi antara manusia-manusia tersebut, sehingga ikatan emosional akan terbentuk dan semuanya akan saling bersinergi.

Manusia harus tetap menjadi subjek dari suatu bisnis atau perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, kita tidak boleh mengesampingkan masalah manusia. Divisi HR dibentuk khusus untuk ‘menghubungkan’ para manusia tersebut.

Divisi ini bisa diartikan sebagai tulang punggung keberlangsungannya sebuah perusahaan karena menghubungkan individu-individu yang ada di dalamnya. Untuk itu divisi HR memerlukan waktu ekstra agar semua tugas tersebut terselesaikan.

Tugas divisi HR sangat kompleks sehingga teknologi seperti Robotic Process Automation (selanjutnya akan disebut RPA) memiliki peran sangat penting dalam operasional tugas mereka.

HR, di masa sekarang, menyerahkan tugas repetitif seperti absensi, cuti, atau apapun itu kepada software robot.

Dengan melakukan hal tersebut, divisi HR dapat memberikan waktu lebih dalam melakukan perencanaan strategis untuk menyeimbangkan employee experience dan target perusahaan. Berikut ini adalah beberapa fungsi RPA dalam lingkup HR:

#1 Mendigitalisasi workflow tenaga kerja

Divisi HR mengajukan saran ke perusahaan bahwa melakukan digitalisasi akan membuat tenaga kerja lebih efisien dalam melakukan pekerjaannya sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui pelatihan.

Melakukan digitalisasi tentu saja membutuhkan beberapa set software robot yang memiliki perbedaan fungsi tergantung dari apa yang dibutuhkan dan diprogramkan.

#2 Mendigitalisasi tugas HR

Payroll, klaim, biaya perjalanan bisnis, absensi kehadiran, jam bekerja, onboarding kandidat, dan lain sebagainya dapat diautomasikan menggunakan RPA.

Tugas-tugas repetitif tersebut awalnya memakan waktu tapi sekarang dengan bantuan RPA, HR dapat mengalokasikan waktu ekstranya untuk brainstorming masalah masalah krusial lainnya, seperti meningkatkan employee experience.

#3 Pengumpulan data

HR membutuhkan banyak data untuk menentukan langkah apa yang tepat untuk diambil. Data-data tersebut jika dikumpulkan secara manual akan mengonsumsi banyak waktu.

RPA mengambil peran untuk membantu mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan divisi HR. Data yang terkumpul akan dianalisis oleh divisi HR dan ditindaklanjuti. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya.

Humanized workplace menempatkan manusia pada posisi pertama. Mereka harus merasa sebagai bagian dari makhluk yang didengar dan diberdayakan, bukan hanya sebagai ‘tenaga kasar’.

Ketika RPA dapat menggantikan tugas repetitif pekerja dan HR, maka mereka dapat melakukan komunikasi secara efektif.

Komunikasi merupakan salah satu cara agar seorang tenaga kerja dapat dihargai. Ketika tenaga kerja dihargai maka mereka akan memberikan loyalitas yang di masa ini sangat penting karena dunia sedang berhadapan dengan pandemi.

Cara lain adalah coba tanggapi feedback, jangan hanya sekedar mengumpulkannya tapi benar-benar harus ada aksi bahwa anda peduli dengan feedback tersebut.

Semua hal yang diutarakan dalam uraian di atas terlihat sesuatu yang merepotkan. Tetapi percayalah, ketika Anda melakukan hal tersebut, bisnis kecil atau menengah Anda kemungkinan besar akan bertahan dari berbagai gangguan.

Jadi, setelah melihat fungsi-fungsi RPA terhadap divisi HR di atas, sudahkah Anda tertarik untuk bertransformasi lebih jauh dengan teknologi?

Master Admin

Tags:

Explore

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts